Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Ikhlas.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Tumben banget ya sekarang gue pake salam segala, yah biar berkah lah. Sebenernya kepala gue udah pusing stadium 2, tapi hati gue belum bisa tenang kalo semua perasaan yang nyangkut disini nih, belum lega. Gue mau membahas masa lalu. Emang sih, gak penting banget ngomongin masa lalu, apalagi bener-bener gak bisa berpaling dari masa lalu. Itu udah keterlaluan. Masalahnya, bukan jari-jari ini sendiri lah yang mau ngebahas tentang itu, tapi.... namanya juga perempuan. Keinget aja kejadian atau kenangan masa yang indah-indah, bikin gue nyengir. Bukan sekedar itu, masa-masa yang pait atau gak enaknya juga, misalnya, diputusin pacar saat hari ulang tahun gue, itu pait bro. Saat ketawa bareng pacar, saat ujan-ujanan bareng, saat makan bareng, dan lain-lain. Oiya, ini semua gue ceritain bukan menyangkut 1 orang aja ya, tapi universal aja. Jadi yang bersangkutan tidak merasa ge-er atau apapun.  Gagal move on? Maybe. Atau waktu gue yang b

The Sorrow

Selamat datang kembali! Akhirnya setelah beberapa bulan ga memposting disini, udah jadi bangke kali ya ini blog. Omong-omong, gue kalo nulis di blog ini pasti mood gue lagi jelek (kadang kalo lagi pengen aja ngeblog). Iya bener, mood gue sering banget naik turun. Jujur aja, gue sedang dilanda defisiensi kasih sayang alias galau alias jomlo. Makanya tujuan gue nulis disini ya untuk memulihkan kadar galau gue menuju normal. Semoga gue dengan menulis ini hati, pikiran, jiwa, batin dan raga gue jadi tenang. Hyah. Sesuai judul diatas, gue memang sedang dilanda kesedihan, bukan cuma dilanda galau yang gue sebutkan diatas. Bukan karena mau akhir bulan. Pokoknya campur aduk deh. Pertama, gue punya gebetan, kita sebut saja namanya si Otong. Nah si otong ini adalah teman 1 tempat PKL di rumah sakit yang sama. Dia tinggi, kurus, pokoknya idaman gue banget lah. Nah si cowok ini orangnya suka berbaur dan suka menolong orang, tulus banget deh baik TOP BGT. Masalahnya, si otong ini sering banget

The Thing

Wih, udah berapa abad ye gue ga posting. Secara notebook gue belom kembali dari bengkelnya. Mangkanya gue posting dari hp aja. Hmm apa ya yang mau gue bahas. Oh ya, tentang kepribadian gue yang makin kesini makin beda dari biasanya. Ya meskipun ada beberapa yang menurut gue sama aja dari dulu. Mungkin ini fase gue menuju kedewasaan, eeaak. Semenjak gue jomblo sekitar sebulan yang lalu, gue belajar. Belajar kalo menjalin hubungan itu gak segampang lo ngupil pake tangan. Gue terus belajar, meskipun gue masih suka nangis kalo ada masalah (ah udah biasa). Dan gue menyikapi itu semua dengan belajar, belajar dari kesalahan gue, bukan kesalahan orang lain. Silahkan yang mau belajar dari kesalahan sendiri dan mau memperbaikinya (maksudnya apa sih). Lanjut. Hal yang penting bagi gue sekarang adalah, gue. Gue tumbuh dan berkembang menjadi cewek yang lebih baik lagi dari yang dulu, lebih kuat, lebih sabar, lebih ikhlas, lebih banyak bersyukur apa yang gue punya sekarang. Emang, masa lalu ga bi

Lost

i just walk. perhaps not follow the same path with you. i don't even know why i'm here. i can see you make a fire on your back. and now you can't put it out, nor throw away. enjoy your the ash that you make, yourself. stop and wait a sec, when you look at me like that my darling what did you expect? i don't care anymore. i was lost, yeah i know. and i'm sorry i was late too heavy to hold, huh? forget it. now the blue was inside of me.
A faint clap of thunder Even if rain comes not I will stay here Together with you. If it rains, I wonder if you will be staying here? In response to that answer Even if doesn't rain, I will be here. -Koto No Ha No Niwa-

Random

buah dimangkukku hampir kosong. sekosong pikiran ini, aku hanya bisa duduk terdiam menahan sakitnya penderitaan yang tak kunjung habis. penderitaan tentang bagaimana hidup. tidak, mungkin hanya sebuah ujian hidup. semakin aku memikirknnya, semakin aku tersiksa.  pandanganku pudar, nafasku sesak. kenapa aku tidak mati saja? aku hanya merepotkan orang-orang disekitarku saja. lemah, 1 kata yang ada dipikiranku saat ini. ikhlas, 1 kata mujarab yang sering aku dengar tapi belum pernah aku resapi selama aku hidup. sampai buah dimangkukku habis, aku berjanji pada diriku sendiri. bertahan sampai waktuku tiba. hanya itu yang bisa kulakukan.

Love Affair

Fell past a cheekbone hill To a piece of her floor The hope of the world In an awkward spill Oh she'd lie on her bed And stare into harsh white light And think that her heart's not right 'Cause love took her hand like a thief Took her heart like a robber And the feelings that scare her Become her relief Just let me run where I want to run Just let me love who I want. In a flash a heart is slain You have to ask in all this pain Was your heart too soft? Was your love in vain? Was your kiss too weak? Were your eyes too tight? And much too young to be in love Much too young to be in love There are no rules for this love Just keep your head and don't give up Like all the fools who play it smart. Lose your head just for your heart, just for your heart.

Red

akar yang dulu masih rapuh dan belum kuat menopang semua yang diatasnya, sekarang menjadi lebih tegar dan mungkin bertambah kekuatannya. semoga semangatnya tak akan pernah pudar. sekarang ia masih bisa berdiri, tegak namun pandangannya malu. tersipu dan merah kedua pipinya, tersapu oleh angin yang bergerak membawanya entah kemana. kini disampingnya, berdiri seorang yang menjadi penopangnya. dengan kuat mereka berdua berpegangan tangan tanpa ada sedikit pun ragu. semoga goncangan sekuat apapun tak menyurutkan mereka untuk meregangkan pegangan tangan mereka. ia memang tak bisa membaca masa depan, melihat hari esok apalagi. ia hanya yakin bahwa ia harus menjalani hidup sepenuhnya dengan kekuatan yang ia miliki saat ini. ya, mereka berdua.  cinta yang baru mereka tanam masih berwarna putih, yang akan berubah menjadi merah dan terus seperti itu. tak ada yang tahu kapan warna mereka akan pudar menjadi biru.

Kita dan Hujan

hujan yang sekarang beda dengan hujan yang dulu. dulu, aku paling suka hujan. apalagi harumnya yang khas, dan teman-teman yang berlari kesana kemari dengan senyum yang melebar. bermain hujan sampai hujan reda, sampai dimarahi mamapun aku pernah. tak ada rasa malu ataupun ragu yang pernah aku rasa.ya, itu dulu. hujan yang sekarang tak semeriah yang dulu. kita yang semakin tumbuh dan mencari jati diri sampai lupa kapan kita bermain ditengah hujan yang lebat itu. disini, aku hanya bisa mendengar hujan yang membawa kebahagiaan itu, tak ada hasrat sedikitpun untuk keluar rumah dan menari-nari dibawah hujan. sekarang, bukan tak mungkin lagi aku menikmati hujan. aku hanya ingin kembali ke masa lalu, saat kita belum tahu apa kalimat 'cinta'. ya, kata-kata itu yang membuatku sedih, tapi senang. kadang membuat aku menderita.  sebenarnya aku benci menjadi dewasa. banyak yang harus dilakukan orang dewasa, termasuk soal itu. yang pernah membuat aku terbang dan jatuh sampai berb

Cuma

gue cuma manusia yang punya banyak kelemahan. bukan berarti gue gak bisa apa-apa. gue emang gak bisa melakukan seperti apa yang orang lain lakukan. bukan berarti gue apatis. gue cuma manusia yang setiap hari belajar dari kesalahannya sendiri. bukan menyalahkan orang lain. kalo hal buruk terjadi pada diri gue, gue akan bertanya "apa yang lo lakuin selama ini sampe jadi begini?". ya awalnya gue berprasangka buruk ke orang lain. tapi gue tau diri lah. biar Tuhan yang menentukan siapa yang salah, gue cuma bisa berdiam diri dan instropeksi diri, biar kedepannya gue lebih dewasa. kata-kata emang gampang diucapin, tapi selama gue berpikir positif, why not? tangan kaki dingin, jantung gak beraturan. rasanya ada batu yang mau keluar dari perut gue. gue cuma bisa berbaring. bukan berarti gue gak berdaya. sama siapa lagi gue akan mengadu kalo bukan Dia? cuma masalah sepele yang gue alami. ah, ini lagi ini lagi. cuma bisa menertawakan diri gue sendiri, betapa bodohnya gue. hahaha.

-+

gue rasa semakin bertambahnya umur, bukan masalah sih namanya. tepatnya tingkat ujian di sekolah kehidupan makin berat. semua campur aduk disini. dalam diri gue semua bisa dirasain. seneng, sedih, kesel, marah, nangis, semuanya gue pernah rasain. yang gue tau gue cuma bisa ngejalaninnya aja. sikut sana sikut sini, under pressure dari lingkungan, ga terasa udah 20 tahun gue hidup di dunia ini. pelajaran apa yang gue ambil selama ini? bukannya gak percaya sama orang lain. percaya sama diri sendiri aja belum tentu bisa, gimana mau kasih kepercayaan ke orang? atau trauma dengan kejadian pahit lalu? mungkin. jaman sekarang kalo mau ngomong harus tau sama siapa. wataknya kayak gimana. jangan asal ceplas ceplos. perkara panjang nanti. lebih baik diem. cintai diri lo sendiri. gak usah bergantung ke orang lain. mereka juga punya kehidupan sendiri. indivualis sih, tapi mau gimana lagi, ada yang mau gak kehidupannya diganggu sama orang yang ga penting? gak usah mikir punya masalah banyak.

Dongeng

Musik di istana megah mengiringi sang putri yang cantik jelita dan beberapa bangsawan dari negeri seberang yang berdansa dengan ceria. Tak terasa sampai lelah ia segera meminum anggurnya dipinggir pesta. Seketika ia duduk, datanglah pemuda dengan gagah berani menghampirinya. Dengan muka memerah semerah anggur yang diminumnya, sang putri diajaknya berdansa. Tanpa ragu ia berdiri dan menerima tawaran sang pemuda yang luar biasa tampan itu. Alunan musik yang merdu dan menggema diseluruh kerajaan membuat sang putri sangat bahagia saat itu. Sang putri bertanya, “Siapa tuan dan darimana asalnya?” dan pemuda tampan itu tersenyum dan menjawab, “Aku adalah pria dari dunia lain yang akan hidup dengan putri sampai kita menua dan mati nanti.” Jawaban itu membuat sang putri senang sekaligus bingung. Maksud dunia lain itu apa? Sang putri ingin bertanya namun terpesona oleh ketampanan dan kelembutan hati pemuda tersebut. Sampai tengah malam pesta itu belum berakhir, hanya beberapa pasangan yang

Silent

Banyak diam, banyak pula pemikiran. Hal itu benar terjadi pada diriku sendiri. Aku yang memilih diam, tapi banyak hal yang menghantui dan terus membayangi dalam hidupku, entah itu tentang masa lalu atau tentang hal yang-tak-akan-mungkin-terjadi. Aku memang tak berdaya, hanya dihantui pemikiran yang-tak-akan-mungkin-terjadi dan masa lalu yang masih betah tinggal. Oh, seandainya aku punya kekuatan bisa menghapus masa lalu yang tak-ingin-aku-ingat-lagi. Pasti sekarang aku sedang tertawa bahagia disini. Ketidaksadaran yang selalu menang diantara kesadaran pada diriku sendiri membuat aku memang lebih memilih untuk diam, karena aku lebih yakin dengan diam semua kesedihan maupun kesakitan yang pernah aku (pura-pura) rasakan tidak akan diketahui oleh siapapun. Lebih baik dibandingkan logika yang bermain dalam dramaku ini. Yang aku butuh cuma kesadaran yang sampai saat ini belum muncul. Jadi, aku hanya bisa diam. Sampai kesadaranku muncul. Entah harus menunggu setahun, dua tahun, bahkan s

Never Cry Again

I saw you, again I knew just, Where you'd be. I stop this real soon, When you 're back. Safe with me. When you come home, I'll stop this. When you come home, I'll hide it good. I'll never cry again. When you come home. To me. In picture, I'd see you weren't really there. In truth, I still feel it. Hanging in the air.

HOPE

Udah berapa minggu ya gue gak posting, haha. Karena berbagai alasan gue gak sempet merangkai kata-kata untuk postingan selama beberapa minggu ini. Terlalu cepat hampir 2 minggu kita lewatin di 2014 ini ya? Whoa. Jujur gue terlalu mainstream tahun 2014 punya resolusi, tapi itu important things juga sih. Kenapa? Mungkin sebagian banyak orang berharap tahun yang akan datang jauh lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Bagi gue juga penting, karena gue bisa evaluasi apa yang udah gue lakukan selama 1 tahun kebelakang dan apa yang harus gue lakukan kedepannya. Resolusinya? Gak jauh-jauh deh, berharap lebih baik dari tahun sebelumnya. Aduh tadi mau ngomongin apa ya gue, oh ya tentang harapan. Sempat ada dipikiran gue kalau harapan itu cuma angin yang berlalu dan terlupakan. Disisi lain gue juga berpikir harapan yang gue tanam selama ini pasti akan membuahkan hasil, entah kapan pastinya suatu saat nanti. Antara sisi satu dan lainnya berlawanan, namanya juga manusia. Lalu apa yang gue harap