Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017
Ah, selalu saja seperti ini. Entah sudah berapa kali aku mengalaminya. Ditinggalkan, dicampakkan, mungkin juga pernah dilupakan. Karma? Belum tentu. Mungkin ini semua yang Tuhan mau, sampai kapan aku bisa bersabar, berserah, dan berdoa untuk kebaikanku. Aku cuma perempuan yang punya hati, hati yang rapuh, hati yang sudah berkali kali ditambal. Hahaha aku bukannya ingin dikasihani, tapi aku hanya heran saja. Mengapa orang yang aku sayangi selalu saja tiba-tiba pergi dan menghilang, padahal aku tidak meminta apa-apa dari mereka. Yang aku butuhkan hanya keberadaannya, ada ketika aku sedang terpuruk, ada ketika sedang bahagia. Tapi mana? Apa aku kurang bersyukur? Atau cukup keluargaku saja yang membuat diri ini bahagia? Kalau memang begitu, kalau memang itu yang terbaik. Yah sudahlah, mungkin aku pantas mendapatkan ini. Pantas bahagia seperti ini. Mungkin ketika orang-orang datang untuk memberiku kebahagiaan, itu cuma bonus. Setelah itu mereka meninggalkan ku lagi. Seperti yang pernah kuka

Kata

Aku sadar, merindumu tak akan ada habisnya. Setiap hari, kata-kata yang sudah siap berbaris rapih di kepalaku. Untuk apa? Untuk siap berperang melawan kegelisahan yang selalu menancap di dada. Walaupun kamu jauh disana, tak ada suara, tak ada balasan, aku masih disini bersenang-senang dan bersenandung dengan pikiranku, meskipun akhirnya harus mengeluarkan air mata tanda rindu tidak juga dijabah juga, tapi aku bersyukur. Kamu masih menetap dihatiku, yang tak mau tahu apakah kau begitu juga. Jika suatu saat nanti jalan yang kita akan kehendaki berbeda, aku mau kau tahu, mengingat bahwa kau pernah mengisi hati yang setengah kosong ini. Mengisi kesedihan, dan menggantinya dengan kehangatan yang selalu kau berikan untukku. Aku selalu rindu, dimana pernah kita menatap bulan purnama berdua, menatap hujan di malam hari berdua, ciuman di kening ketika sedang berjalan berdua, bahkan senyumanmu pun sudah seperti harta karun bagiku. Apa hal itu bisa kurasakan lagi denganmu? Atau aku tak punya kes

Faded

Mungkin ini termasuk roda kehidupan. Semua orang yang pernah dekat dan menjadi pengisi kehidupan kita yang kosong ini semakin lama semakin jauh. Menjauh karena ada yang lebih baik dari kita, atau jauh karena kehidupan sudah mulai berubah. Dan aku merasakan itu. Satu persatu orang-orang yang dulu selalu mengisi kekosongan di hati ini, berubah memudar. Aku tidak akan memaksa mereka untuk kembali. Toh itu hak mereka. Aku disini cuma berperan sebagai penjamu tamu yang baik. Hanya bisa menunggu mereka datang, dan menjamu mereka sampai mereka pulang. Melayani mereka tanpa pamrih. Menderita? Pasti. Tapi aku hanya bisa belajar ikhlas, selalu mendengar keluhan mereka, cerita mereka dengan kehangatan mereka dengan orang yang baru. Mendengar cerita mereka dengan pengalaman yang baru. Aku disini masih dengan cerita yang sama. Orang yang sama, keluhan yang sama, tak ada yang berubah, yang berubah hanya suasananya. Yang dulu mungkin lebih ramai, sekarang mungkin mereka sudah bosan dengan cerita yan

Depresi

Kita ini apa? Cuma 2 manusia yang tahu kelemahan masing-masing, tahu ketakutan apa yang kita hadapi, tapi kita merasa asing, padahal pernah saling membahagiakan. Siapa dulu yang mulai? Iya, aku juga egois. Tapi jangan senang dulu, bukan aku yang mau seperti ini. sedih, kecewa, marah, depresi apalagi. Mau marah sama siapa? Siapa yang melekat duluan? Seharusnya daridulu aku tak pernah percaya dengan siapapun. Terlalu banyak ekpektasi jadi begini pada akhirnya. Kecewa, terus menyesal dan meratapi salahku dimana. Jangan menghilang seperti ini, kumohon. Apa kau mau kamu, semua ini berakhir dengan kau yang dikalahkan oleh kesedihanmu sendiri? Kalau seperti itu, untuk apa aku sampai menunggu seperti ini? Untuk apa kamu menghabiskan waktu denganku? Kalau kamu menyerah, bukankah itu artinya kamu secara tak sadar sudah membuangku? Maaf sebelumnya aku belum memperingatimu. Kalau sedang kesal aku jadi begini, bilang ini secara langsung ke kamu mana mungkin. Cuma tulisan ini yang mewakilkan perasa