Life About Myself

Manusia, makhluk yang derajatnya tertinggi dari makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Punya beribu macam keunikan yang mungkin jika di jabarkan ga akan selesai dipermasalahkan. Kenal yang namanya pakaian, etika, dan otak yang paling sempurna. Dan punya segala yang mereka mau. Manusia juga bisa berhenti bereproduksi, khususnya wanita, berbeda dengan binatang yang terus bereproduksi hingga akhir hayatnya. Berbicara pun manusia bisa, karena manusia memiliki tenggorokan yang posisinya lebih rendah dibandingkan pada simpanse. Dengan jari yang fleksibel dibandingkan primata, menjadikan manusia terampil dalam segala kegiatan. Semua yang dimiliki manusia ada, bahkan yang ga ada pada tumbuhan, binatang, maupun makhluk gaib sekalipun. Mungkin ke’istimewa’an inilah yang sering disalahpahamkan oleh banyak manusia. Manusia yang bijak sekalipun paham tentang hal ini. Saya bukan tipikal orang yang seperti ini, tapi saya hanya ingin semua manusia bisa memakai ke’istimewa’an yang dimilikinya. Bukan

Malam itu, aku gatau tepatnya jam berapa. Kamu ngajak aku pergi makan, mumpung belum terlalu malam aku turutin aja, meskipun kepala ini peningnya luar biasa. Demi kamu, dan karena kita jarang keluar untuk quality time. Saat dijalan aku baru inget, aku lupa bawa jaket, terus kamu berhenti dan langsung lepas jaket dan langsung kamu kasih ke  aku, aku gamau. Pundak kamu pun sudah cukup hangat buat melawan dinginnya malam itu. Setelah sampai ditempat yang kita tuju, aku langsung duduk dan pesan makanan, cuma kamu diem aja ngeliatin aku, muka kamu kayak abis ngeliat bidadari yang jatuh dari genteng kayak di iklan itu tuh. Kita makan berdua berhadapan, dan sambil tertawa terbahak-bahak, seakan-akan ga punya masalah sama sekali. Semuanya lepas dan bahagia. Sehabis makan, aku bingung kan mau kemana, lagian aku juga gak bisa jalan jauh lagi karena peningnya makin parah, tapi aku ga bilang ke kamu, maunya kita tetap berdua sampai kaki ini ga bisa melangkah lagi. Ya dipikiran aku sih beg