Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

Defisiensi (2)

Oke, sebelum adzan berkumandang dan perut gue sudah berguncag-guncang minta diisi, gue mau ngepost. Gak kebanyakan orang update dulu di twitter, gue milih nge blog disini, kata-katanya lebih leluasa, dan lebih bebas mengutarakan isi hati #huftbanged. Selamat hari blogger buat para blogger! Emang telat sih, karena baru megang notebook hari ini. Bagi para blogger seperti gue yang masih amatiran dan memang amatiran, suatu kebanggaan tersendiri punya hari lahir. Intinya buat para blogger gue berharap bisa lebih berkarya lagi walaupun ‘gak terlihat’. Amin. Omong-omong, udah lebih dari 6 tahun hipotensi nyangkut dibadan gue. Dan selama itu gue masih belum tau apa faktor usia atau pola hidup gue yang berubah drastis. Oh ya, kalo ada yang belum tau hipotensi itu apa, hipotensi adalah keadaan dimana tekanan darah kurang dari normal, bisa mencapai 90/60 mmHg dan bisa kurang. Yap, gue gak pake googling dan copas, karena gue udah apal sama penyakit gue sendiri. Jujur aja, yang paling

Cara Gue

Sebelum tidur, gue mau posting beberapa unek-unek selama beberapa hari belakangan. Rasanya gak pol kalau belum semuanya gue tulis. Lumayan bisa tidur pura-pura nyenyak malam ini. ketika berbicara dan bertindak gak ada gunanya lagi, kata-katalah jalan keluarnya. Contohnya gue, kata-kata yang gue keluarkan di postingan ini karena memang gak ada lagi atau lagi gak ada yang bisa gue eluh-eluhkan diluar sana. Karena gue anti yang namanya “talk more do less”. Karena sekali gue melakukan itu, gue bakal diem dan introspeksi diri. Dan kalau masih ada yang salah sama gue, gue juga diem. Karena itu cara gue berpikir. Entah itu ada ketenangan diri atau apa. Dan ketika mood gue turun, gue tetep diem. Diantara wudhu, tidur atau denger musik jadi alternatif gue. Minggu-minggu ini ada yang salah sama gue, mungkin abis down semua badan karna sakit dari jumat kemarin dan gak sempet mandi 2 hari (di gue sih normal aja, bahkan seminggu gak mandipun pernah). Nah, selama sakit itu gue jadi suka men

Paling Absurd

Apa yang kita obsesikan dan kita harapkan gak selalu sesuai sama kehendak Tuhan, misal kita maunya berjodoh sama dia, tapi akhirnya sama si itu. Gak ada yang tau kita mati kapan, 2 jam kedepan pun gak tau apa yang akan terjadi, dan dengan cara apa kita mati. Ini realita. Gue pun hanya seorang manusia biasa, yang punya banyak impian, obsesipun pasti punya. Kelemahan gue juga banyak, karena gue sadar gue gak sempurna. Gue tau kelemahan itu tapi gue mencoba menutupi kekurangan itu dengan kelebihan yang belum semuanya gue tau. Semua masalah yang selalu setia datang, entah ketika gue sedang bahagia atau pura-pura bahagia, gue mencoba belajar, meskipun jalan akhirnya adalah menangis, gue akan jalanin. Senyum didepan banyak orang, menangis diatas sajadah. Itu realita yang gak bisa gue pungkiri bahwa setiap gue punya masalah dunia. Pertanyaannya adalah: buat apa gue hidup? Wallahu alam. Mungkin semesta ingin gue membuka diri, biar mereka masuk dan tau apa isi hati gue, semoga mer

Dash Berlin - Till The Sky Falls Down

It's been so long since I have touched you I can't remember how it feels To have you loving arms around me This is the pain I've never healed All my live I have been searching For someone honest just like you You left me here without a reason Every tear belongs to you I'll be waiting till the sky falls down Till you come around, baby I'll be waiting till the sky falls down Let the rain clouds come I'll be waiting till the sky falls down Till you come around, baby All I need is one good answer To understand why you were gone Everything reminds me of you Without you I can't go on I'll be waiting till the sky falls down Till you come around, baby I'll be waiting till the sky falls down Let the rain clouds come

OTAK VS HATI (1)

Otak      : “Sampe kapan lo mimpiin dia yang gak bakal ada buat lo?” Hati        : “Gatau deh.” Otak      : “Lo berani nyapa dia, tapi apa dia akan bales sapaan lo?” Hati        : “Gak.” Otak      : “Buat apa lo nangis buat dia yang gak pernah menawarkan bahu dan mengusap pipi lo          ketika lo lelah?” Hati        : “Hmm.” Otak      : “Nyadar dong, dia cuma harapan kosong yang terus lo tunggu gatau sampe kapan.” Hati        : “Iya.” Otak      : “Ngaca juga, mata lo tuh sembap karena sering menitikkan air mata dan memikirkan dia yang gak jelas endingnya.” Hati        : “Iya.” Otak      : “Kenapa daritadi gue ngomong panjang lebar, lo cuma jawab gatau, iya dan gak?” Hati        : “Terus gue harus jawab apa?” Otak      : “Ya lo harus melakukan sesuatu dong!” Hati        : “Tapi gue gak punya tangan dan kaki. Lo emang mau bantuin gue?” Otak      : “Kaki dan tangan yang punya kuasa gue. Gak bisa.” Hati        : “Terus kenapa lo mencampuri masalah gue?” O

Favthngs

Gue agak heran, setiap lagu yang gue puter selalu pas dengan kondisi gue sekarang. Walaupun genrenya ada yang pop, rock, jazz, dangdut, sampe alternative rock. Bukan karena genrenya sih menurut gue, karena yang pasti gue melihat liriknya. Kalo pas, pasti genrenya gue suka. Contohnya lagu 30 second to mars, itu tuh vokalisnya keren banget sumpah, dia screamnya ngepas, gak kayak band di Indo *ups. Mungkin karena bawaan kebarat-baratan gue jadi kurang menyukai band Indo kecuali band indie, dan band yang terkenal jaman SD sampe SMP. Kalo dijabarin gak bakal kelar ini postingan ampe bulan depan. Selain bawaan kebarat-baratan, semua lagu yang gue temukan dikomputer rumah. Entah itu kakak gue yang mendownload atau dia minta ke temennya yang update lagu. Dan entah berapa lagu yang ada dikomputernya, pegel ngitungnya cin. Pokoknya semua genre ada, kayaknya kecuali kroncong, lagu daerah sama dangdut deh. Lagunya Ebiet G. Ade aja ada. Jadi serasa katalog musik itu komputer rumah. Nah, ka