Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Gelap

Setiap orang punya kegelisahannya sendiri. Setiap orang punya masa lalunya sendiri. Setiap orang punya sisi gelapnya sendiri. Yang tak ada seorangpun tahu. Tak ada siapapun bisa merasakan kecemasan orang lain. Berdebat dengan diri sendiri. Terbahak-bahak dengan imajinasi sendiri. Khawatir dengan fantasi yang dibuat sendiri. Semua hanya tentang mengalahkan diri sendiri. Tertutup dengan apa yang terjadi. Tak mau seorangpun tahu, karena mungkin itu yang terbaik. Tak ada satupun yang bisa mengerti. Kecuali diri sendiri. Hanya bisa berkelahi dengan ego dan nafsu sendiri. Buat apa orang lain tahu? Apa untungnya? Itu yang selalu aku rasa. Harus merangkai sedemikian kalimat untuk diungkapkan. Memeluk rasa takut akan kesepian, akan kehilangan. Sampai semua hal itu menjadi terbiasa. Terbiasa untuk menjalani tiap detik dengan kesendirian. Aku hanya cocok jadi pendengar, bukan orang yang mau didengar.. Apa mungkin aku bisa mencurahkan semua, semua cerita ini, yang ada di blog

Sempit

Mungkin seiring berjalannya waktu semakin kesini gue hanya memikirkan diri gue sendiri. Dalam arti ya hampir masa bodo apa yang orang bilang. Berbuat apapun yang gue suka, tanpa merugikan orang lain tentunya. Banyak kejadian yang membuat gue harus bersikap seperti itu. Misalnya aja, gue diumur sudah 'ideal' untuk menjalani hal yang lebih serius, tapi gue masih belum lulus kuliah, belum dapet kerjaan. Masih tinggal sama orang tua, bla bla bla. Disaat teman-teman gue sudah berkeluarga, sudah sukses dan punya karir baik, gue masih kayak gini-gini aja. Sebenarnya gue engga peduli dengan hal itu. Toh gue engga akan dapat apa-apa kalau gue memikirkan hal diluar kuasa gue, memang apa untungnya? Disitu gue merasa bangga akan diri gue sendiri bahwa gue engga perlu mencampuri urusan orang lain, toh yang menjalani hidup ya mereka sendiri, sudah dikasih perannya masing-masing. Kalau ini memang seperti apa yang gue harapkan saat gue pernah punya sumpah serapah bahkan hampir mengutuk gue sen