Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Tentang Rindu

Aku masih rindu, tak peduli kau mau berkata apa. Aku hanya rindu. Cukuplah bagiku mengingat wajahmu yang manis itu. Yang kuinginkan bukan hanya sekedar bertemu. Tapi yang kuinginkan adalah semua cerita tentang dirimu. Entah kau akan mau mendengarkan ceritaku atau tidak. Yang jelas aku ingin mendengarkan kisahmu. Aku akan setia duduk disini menantimu, untuk bercerita. Entah sampai kapan tiba waktu untuk kita. Jika memang takdir tidak mempertemukan kita kembali, yasudah. Mungkin sudah digariskan seperti ini jalannya. Tidak, aku tidak menangis. Aku akan tetap tersenyum meskipun kamu sudah lupa dan menghapus kenangan yang pernah kita lewati bersama. Roda selalu berputar, aku yakin itu. Aku tidak punya hak lagi, silahkan kamu keluar dan membuka hati untuk orang lain. Aku pun juga begitu, tapi untuk saat ini. Pintu ini masih tertutup rapat dan belum siap untuk dibuka kembali. Tapi yang jelas, aku rindu,  dan masih rindu padamu.

Feels

‌Yah namanya hidup, pasti roda berputar. Mungkin sekarang ini kehidupan gue berada di roda paling bawah. Bukan masalah keuangan, tapi dalam masalah kebahagiaan gue itu sendiri. Mungkin gue sedang diuji atau kesabaran gue sedang diasah. Atau mungkin Allah pengen gue lebih dekat dengan Dia ya? Mau nangis rasanya kalau diinget. Kelam hitam. Itulah yang gue rasa saat ini. Atau mungkin gue kurang bersyukur. Kemungkinannya 50:50. Bertemu dengan cinta yang salah. Karena senang sesaat, sesal yang gue rasa setelahnya. Kemudian, cinta yang lama bukan bersemi kembali, tapi kata kasarnya adalah tidak dianggap, bahkan gue disalahkan kenapa cinta yang dulu pernah kandas? Entahlah, atau gue memang selalu salah dalam menjalin hubungan. Memangnya gue mau seperti ini? Memangnya gue senang menjalin cinta yang tiba-tiba akhirnya kandas di tengah jalan? APA GUE SENANG? MANA ADA!? YANG TAU JAWABANNYA CUMA TUHAN SEMATA. Karena gue yang punya hati pun gatau apa yang gue rasa saat ini, cuma kesedihan berkepanj

Unwritten

Purnama pertama kali. Hangatnya sinar itu walaupun angin kala itu sedang tak bersahabat dengan kita. Sempurnalah malam yang kita lewati. Merona merah pipiku, dan manisnya ucapan yang keluar dari bibirmu seakan tak mau keluar dari pikiranku. Purnama kedua, ketiga, dan seterusnya pun sama. Cintaku yang makin besar padamu, hingga akhirnya kau pergi, tapi rasa cintaku padamu tetap sama. Tetap hangat di sini. Bukan hanya saat purnama pertama kali yang ku rindukan, tapi senyummu. Juga tawamu, bahkan pujian kecil darimu. Engkau dimana, aku dimana.Tapi kita tetap di satu purnama. Semoga kelak kita dipertemukan lagi. Walaupun aku tak tau apakah akan terjadi, aku akan selalu berharap, sampai aku kehabisan harapan. Tak apa kau menghilang, tak apa kau tak mengingatku lagi, tak apa ku sendiri. Asalkan aku masih punya kenangan bersamamu, bagiku cukup. Aku bersyukur, karena telah bertemu seseorang yang sangat hebat dalam hidupku. Jakarta, 7 Mei 2016