Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Terserah Judulnya Apa

Mumet rasanya mau nulis tapi tetep aja ga bosen buat nulis, ya namanya juga ga ada kerjaan. mau bahas apa juga bingung, ya namanya juga lagi mumet. Begini nih absurdnya gue kalo lagi mumet. Sayangnya si ide lagi melalang buana entah kemana, jadilah gue mumet disini. Semumet-mumet orang mumet ya gue yang ga ada kerjaan dirumah selama 2 bulan lebih, mumetnya bukan main. Cuaca diluar juga ngajak ribut, alhasil gue memilih untuk stay on my bed all of time, uyeah. Selain kemumetan gue dirumah, ada kejadian yang paling ‘ter’ selama 19 tahun gue dilahirkan di dunia. Lebay emang lebay, kalo ga lebay berarti aneh. Selama gue hidup, gue baru punya boneka sendiri itu ada 4, dan semua itu hadiah ulang tahun. Sebenernya sih gue lumayan suka sama boneka, karena warna-warni dan bentuknya banyak. Tapi ya, mau beli agak malu. Entah naluri gue yang begini, entahlah. Jadi jangan heran di kamar gue kalo ada boneka, itu punya kakak gue dan sebagian kado ulang tahun. Alasannya sih biar ada yang nemeni

Belajar

Pernah ngga kamu berfikir, semua keinginan kamu tercapai dengan baik? Seakan-akan Tuhan sedang berbaik hati kepada kamu dan kamu merasa puas, dan bahagia. Sehingga kamu lupa bersyukur dan terlena karena semua keinginan kamu dikabulkan. Bahkan jika melihat seseorang yang sedang ‘kurang beruntung’ kamu meremehkannya? Pernah? Atau kamu saat ini sedang ‘kurang beruntung’ apabila keinginan kamu belum tercapai, bahkan hal yang paling kecil sekalipun, belum tercapai juga. Tenang, Tuhan ngasih kesempatan buat kamu untuk mengerjakan hal lain, sebelum Tuhan mengabulkan keinginan kamu. Life is too sweet to give up, sist. Masih banyak hal lain yang harus kamu kejar. Belajarlah dari semesta, mereka selalu berkembang walaupun kamu ngga sadar. Perlahan tapi ada hasilnya. Belajar membaca dari kitab kehidupan, meskipun tanpa aksara tapi bisa terasa. Belajar selalu bersyukur, meskipun dari mulut terucap sampai hati terasa. 

UNTUK KAMU

Untuk: kamu Mungkin kamu gatau, aku sedang memikirkan kamu yang mungkin sedang memikirkan aku disini, bukan menutup kemungkinan aku rindu kamu. Aku gatau ini rasa apa, bukan duren apalagi melon. Rasa ini gabisa terasa dan gatau sampai kapan begini. Rasanya seperti dihantam sebuah batu paling besar yang aku tahan pake tangan aku yang kecil ini, alhasil tangan aku berdarah-darah dan tersayat, tapi aku tetap bertahan sampai badan aku gabisa menahannya lagi, tapi aku belum jatuh, karena aku masih punya dua kaki yang masih bisa menopang aku untuk berdiri. Aku masih bisa tersenyum karena aku tahu atau terlalu percaya diri bahwa perjuangan ini bakal berakhir dengan bahagia. Rasa yang hampir ‘mati’ ini mengaum diantara ruang yang aku sebut hati itu. Aku percaya manusia itu pintar, karena mereka punya organ tubuh yang namanya otak. Dan sebenarnya aku masih ga percaya kalo ‘hati’ yang dimiliki manusia itu ada, soalnya ga ada teori yang jelas untuk membuktikannya. Dia ghaib, makanya aku

Intermezzo (lagi)

Sebenernya laptop yang gue pake ini udah gak layak pakai, tapi mumpung masih bisa dipakai buat menulis, gak ada alesan kan? Masih bingung dengan topik yang akan gue bahas di post ini. Karena sudah beberapa minggu ini kepala dibuat rieut (re: pusing) dengan pikiran gue sendiri. Ya gimana enggak? Menggabut sebulan lebih kerjaan gue di rumah. Tak ada kue lebaran, baju baru pun hanya angan. Astaga, terlalu mencurahkan banget ini ya. Masalah? Gak sih, karena gak ada yang baca postingan gue selain gue sendiri, yihahaha. Tapi serius, 2 bulan lebih gabut di rumah. Mau kerja tapi rasanya mager. Karena gak ada tawaran juga (ini mahasiswa tipe apa ya?) ada sih tawaran, tapi bukan tawaran kerja, malahan tawaran les bikin kopi di daerah kantor kakak gue yang lupa namanya. Dibayarin pula, enak kan? Tapi teteup, kaki gue males melangkah untuk keluar. *tepok jidat* Banyak hal yang gue alamin sebelum dan selama bulan puasa ini. Emang yah, feeling gue sebagai wanita (terserah mau bilang per