Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Masih Sama

Saat pikiran gue pergi entah berantah, yang ada hanya sejumput rasa bingung bercampur bimbang. Ingin rasanya saat-saat itu kembali, tapi gue nihil nyali untuk menariknya kembali. Dan untuk menghadapi besok pun gue ciut. Mati sekarang pun tak ada gunanya, sekarang apa? Berdiri sampai lutut keras dan kaki mati rasa, mata yang diselimuti debu dan penyesalan. Selalu penyesalan yang tertinggal dan mengintai gue dari belakang. Jawabannya masih sama, entah sampai kapan ini selesai. Kenapa kita bertemu kalau akhirnya pasti menghilang satu sama lain? Buat apa kita saling tegur sapa kalau akhirnya pasti terdiam diantara sekat? Dan lagi-lagi jawabannya masih sama. 

Tolong

7 tahun lebih aku memendam rasa, dan kamu tahu itu. Entah sudah berapa kali kamu hadir sebagai bunga tidurku. Entah sudah berapa kali aku meneteskan air mata untukmu. Tapi apa balasannya? Kamu hanya diam dan tak mau menjawab semua kegelisahanku. Namun sekarang apa? Aku masih merindukan kamu yang sekarang entah dimana, dan mungkin bersama orang lain. Aku tak berharap apa-apa sekarang dari kamu, karena cinta tak butuh alasan apapun. Asal kamu bahagia dengan orang yang kamu sayang sekarang, aku turut berbahagia. Ini termasuk cinta bertepuk sebelah tangan kah? Aku mengira seperti itu. Tapi aku menikmatinya saja kok. Karena jarang orang yang 7 tahun lebih memendam rasa  untuk seseorang sampai seperti ini, atau banyak kah? Mungkin. Entah sampai kapan rasa ini benar-benar mati dan hilang dari hati. Tolong, teruntuk kamu yang disana, 7 tahun aku disini terjebak di pintu yang belum pernah kamu buka sekalipun. Tolong, usir aku atau apalah, yang membuat aku tidak menunggu seperti ini. Me

Yah,begitu

Kali ini gue ngepost dengan keadaan setengah ngantuk, setengah pusing dan cucian. Padahal kurang lebih 2 jam gue tidur di kereta, manusiawi bukan? Makanya agak-agak gak jelas gini postingannya. Baru pulang ngebolang dari kota tua, nganterin temen bikin sketsa buat pacarnya, bukan ulang tahun tapi anniversary, yang ke 4 tahun. Buat gue sih gak penting, tapi bagi temen gue penting kali ya. Temen gue ini orangnya 11:12 sama gue, sama sama boyish. Bedanya dia pake behel  gue engga, gue pake jilbab dia engga, sama-sama jalannya aja agak “beda” dari cewe yang lain. Makanya setiap jalan bareng dan ngeliat cewe yang rempongnya amit-amit (amit-amit disini dari makeup, assesoris, baju dan cara jalan) gue dan dia saling melirik dan menahan ketawa. Ah pokoknya komplit deh gue sama dia. Buang ingus dikelas pun barengan, duh sosweetnya, sayangnya dia udah punya pacar #huftbanged. Daripada membahas ingus-ingusan tadi, jujur gue sebenernya gak ada mood buat posting. Entah pikiran gue melalang

MIXMAXX

Rasanya ga afdol kalo lebih dari seminggu itu ga ada postingan di blog ini. Karena terlalu lama jenuh dengan perkuliahan yang semakin ketat bagaikan celana atlit lari sprint *mikir* oke, malam ini dalam keadaan perut lumayan keroncongan, belum mandi dari pulang kuliah, yah sudah biasa.Tugas yang belum kelar dari seminggu yang lalu digantikan dengan tugas deadline ini itu, sudah biasa. Ujung-ujungnya lirik temen yang paling rajin sejagad bogor, yah sudah biasa. Belum lagi masalah cuaca Bogor yang selalu setia hujan setiap sore, banyak godaan, ya kalo gak tidur, ya makan, ya galau (yang ini bukan prioritas) sudah biasa. Temanya nothing, emang ga ada maksud gue disini posting, ya seperti postingan sebelumnya yang rancu. Hanya memenuhi hasrat jari untuk menari diatas keyboard dan suara khasnya Emma Hewitt dari laptop, cukup membuat telinga dan otak gue terhibur. Sayangnya aroma kopi ga bisa gue rasakan, karena gangguan kesehatan menghalang segalanya (halah). Ga terasa udah 1 tahun

Hujan?

Mengapa hujan yang ini berbeda ya? Hujan yang sekarang lebih dingin dan sepi. Hujan yang sekarang memaksaku untuk memejamkan mata lebih lama. Bukannya aku mengantuk, tapi aku tak mau hujan-hujanan sendirian. Hujan di pelupuk mata yang tak pernah lelah turun untuk kesekian kalinya. Mungkin sudah seperti ini yang aku terima, mungkin. Kata orang, kalau kita mau melihat pelangi, kita harus belajar untuk melihat hujan. Tapi hujan yang seperti apa? Seperti inikah? Siapa yang mau menjawab? 

Sampai Kamu

Terlalu lelah, untuk berjalan, mengayuh, bahkan menanjak, sebuah tujuan yang tak pernah aku kira sebelumnya. Ya, untuk menghabiskan sisa hidup bersamamu. Tak pernah aku bayangkan jika dulunya ‘kita’ sama-sama selalu menjalin senyuman dan harapan. Dan kini, aku hanya bisa mengingat kembali apa yang membuat ‘kita’ tertawa. Mungkin  rindu ini hanya tersampaikan lewat mimpi, dan ketika aku bangun nanti, cuma ada luka di hati. ‘kita’ yang sekarang hanyalah aku dan kamu, bukan siapa-siapa. Menjalani hidup masing-masing. Sampai kamu punya seseorang yang akan selalu ada di samping kamu.