Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Obsessed

Aku kehilangan arahku, menuju sampai entah, dan kakiku sudah merasa lelah. Aku hanya terpaut waktu yang semakin jauh,  menggenggammu berbuah semu. Mungkin sudah saatnya, aku terus berjalan tanpa lagi menoleh lagi ke belakang. Ingin aku berbalik arah, memeluk dari segala resah yang ada dalam dada: kamu. Kadang semesta mempertemukan hanya sekedar memberiku pelajaran. Kadang semesta menjauhkan agar aku dan kamu tahu artinya kehilangan. Biarkan bagaimana tangan Tuhan bekerja atas kita. Yang ku percaya, bahwa segala cinta yang aku punya, pasti pernah kamu rasa. By: pwd Sheila On 7 - Berhenti Berharap

Nelangsa

Benar, mengingat akan luka masa lalu membuat kita semakin menderita. Lalu apa yang bisa dilakukan agar semuanya baik-baik saja? Hati sudah terlanjur berkarat, jiwa pun sepertinya sudah mulai lelah. Tapi hati berkata, tunggu, sebentar lagi. Terus seperti itu. Apalagi hah? Apa yang hati ini mau? Ikhlas pun rasanya tak berguna, hanya rasa bersalah akan yang lalu yang tak tahu akan bisa diperbaiki atau tidak. Hanya berdoa semoga diberikan jalan yang terbaik. Terus belajar tanpa merasa terbebani penyesalan. Sabar dan rasa ini yang menjadi penguatnya. Entah siapa yang akan datang hanya mengetuk pintu atau sekedar berteduh dan pergi lagi? Hanya tuan rumahlah yang tahu. Fisik ini cuma titipan, yang suatu saat akan menyatu kembali dengan bumi. Tapi jiwa? Akan kekal mengikuti waktu yang abadi pula. Ketika jiwa ini merasa sepi, merasa sedih. Mengandalkan harapan saja tak akan cukup. Hanya rasa sabar ini harus selalu menyertai. Sabar akan semua yang telah dilalui. Sabar akan penantian. Sabar akan