Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Hujan Yang Lain

Dan hujan kali ini, derasnya alunan nyanyian kesukaan kita, dan hangatnya sentuhan hangat yang tak pernah terduga, ku tersenyum seraya berdoa, “Tuhan,  janganlah semua ini berakhir." Dan Tuhan pun tersenyum padaku. Di hujan yang sama, kita beradu mata dan terjalin asa untuk kita berdua. Bukan hanya sebagai hiburan semata, namun pedoman dan juga doa untuk kita, ya kita, gabungan antara ‘aku’ dan ‘kamu’ yang pelengkapnya adalah ‘kesederhanaan’. Di hujan yang lain, kita saling menatap langit yang berbeda namun, semua itu hanya menjadi halangan. Tapi ingat, kita masih satu tempat berpijak.

No Title

Masih ingin disini. Diantara kata yang menyatukan kita, yang entah datangnya darimana. Mungkin dari hangatnya secangkir kopi susu yang dibalut dengan obrolan yang semakin lama semakin dekat, mungkin. Tak mau berpindah kemanapun, karena bukan ada sesuatupun diluar sana, tapi dari kamu. Tak mau berpanjang lebar, karena akan menghabiskan waktu yang berharga disini.

505

I'm going back to 505 If it's a seven hour flight or a fourty-five minute drive In my imagination you're waiting, lying on your side With your hands between your thighs Stop and wait a sec Oh, when you look at me like that, my darling What did you expect? I probably still adore you with your hands around my neck Or I did last time I checked Not shy of a spark A knife twists at the thought that I should fall short of the mark Frightened by the bite though it's no harsher than the bark Middle of adventure, such a perfect place to start But I crumble completely when you cry It seems like once again you've had to greet me with goodbye I'm always just about to go and spoil a surprise Take my hands off of your eyes too soon I'm going back to 505 If it's a seven hour flight or a fourty-five minute drive In my imagination you're waiting, lying on your side With your hands between your thighs and a smile

Absurd (lagi)

Disini aku, berhadapan dengan kekakuan yang tak kunjung mencair. Hanya butuh sinar hangat yang dapat memecah dinginnya 2 kutub. Senyum yang terjalin sekian lama namun tak kunjung berubah. Tak ada yang berubah. Sia-sia? Masih menjadi pertanyaan yang meragukan dan hampir tak ada jawabannya. 

Absurd

Bagaimana rasanya rasa yang masih terasa saat ini dan kamu engga bisa membuangnya? Ya, kamu coba membuangnya, kata kasarnya. Rasa yang sekarang mungkin sudah terasa, yang entah kapan rasa yang dahulu itu akan menghilang dari peradaban dan terancam mati oleh perasaan yang baru. Ga bisa menjamin rasa yang sekarang bisa menggantikan rasa yang dulu pernah perlahan-lahan mati rasa namun tetap terasa.