Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Love Affair

Fell past a cheekbone hill To a piece of her floor The hope of the world In an awkward spill Oh she'd lie on her bed And stare into harsh white light And think that her heart's not right 'Cause love took her hand like a thief Took her heart like a robber And the feelings that scare her Become her relief Just let me run where I want to run Just let me love who I want. In a flash a heart is slain You have to ask in all this pain Was your heart too soft? Was your love in vain? Was your kiss too weak? Were your eyes too tight? And much too young to be in love Much too young to be in love There are no rules for this love Just keep your head and don't give up Like all the fools who play it smart. Lose your head just for your heart, just for your heart.

Red

akar yang dulu masih rapuh dan belum kuat menopang semua yang diatasnya, sekarang menjadi lebih tegar dan mungkin bertambah kekuatannya. semoga semangatnya tak akan pernah pudar. sekarang ia masih bisa berdiri, tegak namun pandangannya malu. tersipu dan merah kedua pipinya, tersapu oleh angin yang bergerak membawanya entah kemana. kini disampingnya, berdiri seorang yang menjadi penopangnya. dengan kuat mereka berdua berpegangan tangan tanpa ada sedikit pun ragu. semoga goncangan sekuat apapun tak menyurutkan mereka untuk meregangkan pegangan tangan mereka. ia memang tak bisa membaca masa depan, melihat hari esok apalagi. ia hanya yakin bahwa ia harus menjalani hidup sepenuhnya dengan kekuatan yang ia miliki saat ini. ya, mereka berdua.  cinta yang baru mereka tanam masih berwarna putih, yang akan berubah menjadi merah dan terus seperti itu. tak ada yang tahu kapan warna mereka akan pudar menjadi biru.

Kita dan Hujan

hujan yang sekarang beda dengan hujan yang dulu. dulu, aku paling suka hujan. apalagi harumnya yang khas, dan teman-teman yang berlari kesana kemari dengan senyum yang melebar. bermain hujan sampai hujan reda, sampai dimarahi mamapun aku pernah. tak ada rasa malu ataupun ragu yang pernah aku rasa.ya, itu dulu. hujan yang sekarang tak semeriah yang dulu. kita yang semakin tumbuh dan mencari jati diri sampai lupa kapan kita bermain ditengah hujan yang lebat itu. disini, aku hanya bisa mendengar hujan yang membawa kebahagiaan itu, tak ada hasrat sedikitpun untuk keluar rumah dan menari-nari dibawah hujan. sekarang, bukan tak mungkin lagi aku menikmati hujan. aku hanya ingin kembali ke masa lalu, saat kita belum tahu apa kalimat 'cinta'. ya, kata-kata itu yang membuatku sedih, tapi senang. kadang membuat aku menderita.  sebenarnya aku benci menjadi dewasa. banyak yang harus dilakukan orang dewasa, termasuk soal itu. yang pernah membuat aku terbang dan jatuh sampai berb

Cuma

gue cuma manusia yang punya banyak kelemahan. bukan berarti gue gak bisa apa-apa. gue emang gak bisa melakukan seperti apa yang orang lain lakukan. bukan berarti gue apatis. gue cuma manusia yang setiap hari belajar dari kesalahannya sendiri. bukan menyalahkan orang lain. kalo hal buruk terjadi pada diri gue, gue akan bertanya "apa yang lo lakuin selama ini sampe jadi begini?". ya awalnya gue berprasangka buruk ke orang lain. tapi gue tau diri lah. biar Tuhan yang menentukan siapa yang salah, gue cuma bisa berdiam diri dan instropeksi diri, biar kedepannya gue lebih dewasa. kata-kata emang gampang diucapin, tapi selama gue berpikir positif, why not? tangan kaki dingin, jantung gak beraturan. rasanya ada batu yang mau keluar dari perut gue. gue cuma bisa berbaring. bukan berarti gue gak berdaya. sama siapa lagi gue akan mengadu kalo bukan Dia? cuma masalah sepele yang gue alami. ah, ini lagi ini lagi. cuma bisa menertawakan diri gue sendiri, betapa bodohnya gue. hahaha.