Kita dan Hujan

hujan yang sekarang beda dengan hujan yang dulu. dulu, aku paling suka hujan. apalagi harumnya yang khas, dan teman-teman yang berlari kesana kemari dengan senyum yang melebar.
bermain hujan sampai hujan reda, sampai dimarahi mamapun aku pernah. tak ada rasa malu ataupun ragu yang pernah aku rasa.ya, itu dulu. hujan yang sekarang tak semeriah yang dulu. kita yang semakin tumbuh dan mencari jati diri sampai lupa kapan kita bermain ditengah hujan yang lebat itu.
disini, aku hanya bisa mendengar hujan yang membawa kebahagiaan itu, tak ada hasrat sedikitpun untuk keluar rumah dan menari-nari dibawah hujan.

sekarang, bukan tak mungkin lagi aku menikmati hujan. aku hanya ingin kembali ke masa lalu, saat kita belum tahu apa kalimat 'cinta'.
ya, kata-kata itu yang membuatku sedih, tapi senang. kadang membuat aku menderita. 
sebenarnya aku benci menjadi dewasa. banyak yang harus dilakukan orang dewasa, termasuk soal itu. yang pernah membuat aku terbang dan jatuh sampai berbekas dan lama hilangnya.

hujan yang sekarang mungkin banyak mengukir cerita, tapi tak semeriah kita kecil dulu. dan sekarang lebih banyak bumbu, tentang cerita kehidupan yang selama hampir 20 tahun kita alami, tentang perasaan yang kita utarakan, tentang kehangatan yang kita bagi. sekarang aku masih bisa terbang, entah sampai kapan aku bertahan diatas. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit