FEAR


A fear kills you.

Ketakutan akan hal yang belum dan tidak akan terjadi, sering terlintas. Ketakutan akan kegagalan, kehilangan, penolakan, dan semua hal yang tidak seharusnya dipikirkan. Apakah mental saya terlalu lemah? Bawa perasaan? Hanya bawaan hormon? Saya sendiri juga tidak tahu. Hampir seharian ini saya menangis hanya karena masalah sepele, dan yang saya butuhkan hanyalah menulis, berpikir apa yang akan saya tulis, karena berceritapun juga saya tidak sanggup dan takut orang lain tidak menerima saya. Sampai sekarangpun saya menahan tangis padahal sudah makan (laper pas lagi sedih itu nggak enak banget, I swear).

Uring-uringan, nggak tahu apa yang harus dilakukan. Padahal banyak sekali urusan yang belum selesai. Setidaknya sidang skripsi sudah terlewati (alhamdulillah), dulu pasti banyak buku bacaan yang menanti. Tapi sekarang, melihatnya pun masih dipikir dulu. Apa yang telah mengubahku? Ketakutan? Ah, jadi rindu pantai, airnya, ombaknya, anginnya, pasirnya, dan segala isi disekitarnya.
Apakah saya pantas berada di posisi sekarang? Apakah saya kurang bersyukur? Jadi dewasa itu sulit ya, tapi harus dilewati. Sering berpikir kalau saya mati saat ini juga, ada yang berubah tidak ya? Siapa saja yang sedih akan kematian saya? Apakah mereka berlarut-larut dalam kesedihannya? Lalu menceritakan kebaikan-kebaikan saya semasa hidup. Hey abang, papau (Almh. teman saya di kampus) apakah kehidupan kalian disana baik-baik saja? Apakah disana bisa merasakan sedih juga? Atau malah senang dan bahagia?

Begini ya rasanya, bukan depresi (I don’t expect this) melainkan rasa sedih akan suatu hal yang baru, belum pernah terjadi. Lonjakan hormon dan berbagai adaptasi lingkungan yang baru. Takut akan hal yang tidak akan terjadi, wasting thinking or ovethinking? Mau teriak aja ngga sanggup, ngerjain ini itu cuma setengah, berdoa sudah, dzikir ngga ketinggalan, apalagi?

Cerita ini memang tidak menarik, isinya galau dan sedih semua. Ya mau tulis apalagi, pura-pura bahagia? Lebay? Siapa juga yang mau baca, hehe. Karena saya tulis apa yang harus saya tulis, karena bercerita pun belum sanggup. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit