Ikhlas.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tumben banget ya sekarang gue pake salam segala, yah biar berkah lah.

Sebenernya kepala gue udah pusing stadium 2, tapi hati gue belum bisa tenang kalo semua perasaan yang nyangkut disini nih, belum lega. Gue mau membahas masa lalu. Emang sih, gak penting banget ngomongin masa lalu, apalagi bener-bener gak bisa berpaling dari masa lalu. Itu udah keterlaluan. Masalahnya, bukan jari-jari ini sendiri lah yang mau ngebahas tentang itu, tapi.... namanya juga perempuan.

Keinget aja kejadian atau kenangan masa yang indah-indah, bikin gue nyengir. Bukan sekedar itu, masa-masa yang pait atau gak enaknya juga, misalnya, diputusin pacar saat hari ulang tahun gue, itu pait bro. Saat ketawa bareng pacar, saat ujan-ujanan bareng, saat makan bareng, dan lain-lain. Oiya, ini semua gue ceritain bukan menyangkut 1 orang aja ya, tapi universal aja. Jadi yang bersangkutan tidak merasa ge-er atau apapun. 

Gagal move on? Maybe. Atau waktu gue yang belum tepat bisa menghapus memori-memori itu di otak. Ada kalanya dia datang dan pergi gitu aja. Tanpa salam, tanpa pamit. Pusing? Banget. (ini seriusan kepala gue yang sakit bukan masalah diatas wkwk.)

Oiya ada beberapa lirik lagu dari band indie yang gue suka, namanya Payung Teduh, mungkin ini bisa sedikit menggambarkan tulisan gue:

"Harum mawar memburu bulan
Rahasia tetap diam tak terucap
Untuk itu semua aku mencarimu
Berikan tanganmu, jabat jemariku
Yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu
Berikan suaramu, bawa semua bisikanku memanggil namamu"

Terus ada lagi, ini liriknya:

Kita tak semestinya berpijak diantara
Ragu yang tak berbatas
Seperti berdiri ditengah kehampaan
Mencoba untuk membuat pertemuan cinta

Ketika surya tenggelam
Bersama kisah yang tak terungkapkan
Mungkin bukan waktunya
Berbagi pada nestapa
Atau mungkin kita yang tidak kunjung siap

Kita pernah mencoba berjuang
Berjuang terlepas dari kehampaan ini
Meski hanyalah dua cinta
Yang tak tahu entah akan dibawa kemana

Kita adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang tak diikhlaskan
Bertiup tak berarah
Berarah ke ketiadaan
Akankah bisa bertemu
Kelak didalam perjumpaan abadi

Coba ada pisang goreng sama teh anget manis, makin jadi lah galau maksimal ini. Hahahaha.
Jadi intinya adalah, gue bukan galau. Mungkin aja gue belum bisa menghapus secara keseluruhan dari isi memori di otak gue ini tentang masa-masa dimana digombalin seorang makhluk yang bernama cowok, dan semacam itulah. Just let it flow, and God knows everthing you need. Ahay. Mungkin cukup gue membahas ini, kalo kebanyakan bisa-bisa nanti gue ngeluh dan ga mensyukuri apa yang udah gue punya dong. Oke kalo gitu.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit