BUKAN PUISI

Pancaran sinarnya belum pudar
Lembut dan menyentuh wajahmu
Malam ini, rasa yang semakin berkembang untuk tercipta.
Ah, aku bahkan tak bisa menarik kadar melatonin yang terlanjur terbuang karena kuatnya naluri ini
Semoga aku baik saja, semoga.
Pagi masih terlalu dini untuk dibilang, namun malam sudah terlewat
Kafein yang terlanjur menjalar di jantung tak bisa dikembalikan lagi, hanya bisa dinikmati selagi bisa.
Alunan jam menunjukkan pukul satu pagi, tak ada yang bisa aku perbuat selain menunggu kadar melatoninku terbentuk lagi.

Selamat mengarungi alam indahmu bersama setitik bayangku, sayang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit