TANPA SYARAT


Mencintaimu, tanpa syarat.
Tanpa satu apapun yang kuminta.
Segala apapun yang ada dirimu, aku cinta.
Apapun itu, aku cinta.
Karena cinta itu mengalami.
Karena cinta itu bergandengan, bukan digandeng.
Karena cinta itu cahaya, cahaya untuk menerangi hampanya hidup manusia.
Terdengar merayu memang, tapi tiada yang bisa menyangkal, bukan?
Kalau iya bisa disangkal, teori mana yang bisa kau pakai untuk itu?
Einstein pun bukan ahlinya.

Karena, cinta itu mengalir, apa adanya.
Tanpa ada yang menghambat,ya karena itu arti sesungguhnya.
Murni tanpa belas kasihan dari siapapun.
Meluncur dari hati yang tulus, dari segores senyuman ikhlas.
Ada karena dia tercipta, sesuai dengan masanya.
Dikala waktunya datang, disambut tawa riang oleh semua masa.
Jika mau memilih, 1 detik kau sendiri atau hanya sepersekian sekon kau bersama orang yang kau cinta?
Hanya nurani yang bisa menjawabnya.

Mencintaimu, tanpa syarat.
Senyuman datang ketika bahagia menghampiri atau sebaliknya?
Hanya hati kecilmu yang bisa menjawabnya.
Kita tak akan pernah berubah, begitu cinta menyebutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit