Love Bridge #4


Seukir senyuman terlukis
Sehangat secangkir vanilla latte yang manis
Di antara setapak kaki di tengah gurun salju
Dia terus berjalan, menuju suatu tujuan
Tujuan yang mungkin membawa jalan bahagia
Dan ia yakin itu, suatu hari nanti, hanya Tuhan yang tau
Berhembusnya nafas tanpa ada suatu gamang di nuraninya
Namun dalam kepingan hatinya
Yang mudah robek dan rusak
Kenapa selalu cinta? Teriak dalam hati kecilnya
Batu yang berlubang tak sanggup menjawab dan tak berdaya karena kuatnya air
Air mata yang selalu ada untuk menghargai
Menghargai apa artinya cinta, rindu,dan retak

Ia begitu agung
Adalah ketika dirimu menitikkan air mata, namun masih peduli terhadapnya
Adalah ketika dirinya tak peduli padamu, namun kau tetap setia dengannya
Adalah ketika dirinya mencintai yang lain, namun kau tetap bilang "aku turut berbahagia untukmu."
Adalah ketika dirinya telah disimpan jauh di bawah tanah, kau akan tetap ingat padanya

Tegak berdiri dalam suatu tujuan
Bukan harapan
Bukan impian
Tapi cinta, sakral yang membuat tegak tujuan itu

Tangan ini
Selalu terentang terbuka
Untuk memelukmu, menyentuhmu
Menghangatkan setiap dingin yang mencekik kulitmu
Dan cahaya akan membawamu pulang
Pulang kembali kepada rusuknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit