ˈsärˌkazəm

Apa ya, saat ini gue resah. Pokoknya galau, bukan cuma galau masa depan gue. Tapi galau dengan masa depan pemikiran orang-orang. Termasuk pemikiran gue sendiri. Mungkin sekarang karena sosial media yang sudah lebih canggih dibandingkan dulu. Coba lihat Ins*agram, semua orang tiap detik tiap menit atau tiap waktu pasti update story, ya memang gue juga seperti itu sih. Cuman kalau mau dilihat lagi, orang-orang seperti bangga memperlihatkan aibnya sendiri. Bukan hanya di aplikasi itu, banyak aplikasi lain yang lebih parah lagi. Dan kusemakinresah kalau melihat perkembangannya. Sepertinya gue kurang hiburan jadi punya pemikiran ini. Orang-orang dengan frontal memperlihatkan kemesraan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya (ini karena bukan gue iri melihat mereka2 lagi jalan-jalan atau gimana) sangat disayangkan aja sih, mengumbar hal yang kurang bahkan enggak baik sama sekali. Oke, that's what yang mereka ingin 'kasih lihat' dan merasa senang setelah update itu. Gue kurang bahagia kali? Ahahaha cuma Allah Yang Maha Tahu dan Yang punya hati ini, dan gue sendiri pun gatau apa yang gue rasakan. Apakah gue disini menilai orang-orang? Apakah itu cara mereka bahagia? Oh iya? Masaseh?
Kemungkinan besar pemikiran-pemikiran yang sekarang benar-benar menutup hati kecil mereka. Sebenarnya apasih yang mereka cari? Bukan udah ada ya di Al-Qur'an banyak surat yang memerintahkan kita khususnya kaum wanita untuk menutup aurat secara jelas. Lalu juga menjaga pandangan sama lawan jenis. Ah pokoknya kalau lagi baca Al-Qur'an harus dibaca juga tuh artinya, karena itu satu2nya pedoman juga petunjuk hidup. Gue nulis disini bukan merasa pinter atau suci, kayak lagu awgaring itu lah. Tapi gue gemes aja. Mau menyindir orang-orang nanti gue dihakimi massa. Jadi cuma lewat tulisan gue bisa mengeluarkan dan mengeluhkan isi hati, bukan jantung. Pokoknya gue gemes gemes gemeeeees!!
Jadi, kalian kan punya otak, fungsinya juga udah tau kan. Coba deh baca buku atau artikel atau bacaan yang lebih bermanfaat. Daripada 'mengumbar' aib sehingga follower kalian tau apa yang kalian rasakan yang seharusnya itu jadi rahasia kalian sendiri dan kalian punya Tuhan kan? Kenapa ga percaya sama Tuhan? Terus curhatnya jadi di sosial media? Lalu apa arti minta maaf dan terimakasih yang tulus kalau kalian unggah di situ? Juga gaada sensasi tersendiri kalau kalian makan sambil lihat update tan orang? Apa kalian bisa merasakan hangatnya kasih sayang orang disekitar kalian dengan kalian unggah terus menerus foto atau video dengan caption "bla bla bla goals" atau apalah itu tapi giliran kalian minta bantuan atau sekedar curhat sama mereka, mereka bisa jadi pendengar yang baik suatu saat bahkan mengerti perasaan kalian? Terus mau kemana lagi kalian kalau lagi bingung, resah gelisah dan hampa? Bersyukur kalau ada orang yang bisa dipercaya.
Ya pendapat orang lain pastipun beda sama pendapat gue diatas. Ya namanya juga gue, seorang introvert campuran extrovert abal-abal jadi gue bisa mengeluhkan semua kekesalan gue tanpa orang banyak yang tau dan didunia nyata gue juga orang nya pendiam, ngomongpun seperlunya, ketika ada perkumpulan dengan ciwik-ciwik gue pun memilih diam dan menampungnya di kepala. Curhat dengan orang lain pun kalau memang sudah tak terbendung lagi dan lebih baik dzikir atau diam. Karena pengalaman pahit dulu membuat gue jadi tertutup seperti ini. Susah percaya sama orang bahkan orang terdekat dengan gue sekalipun. Gue lebih tenang percaya dengan Tuhan dan diri gue sendiri, hobi pun gue lakukan, termasuk nulis ini. Lebih berhati-hati melihat orang-orang yang mendekati. Apa yang gue rasakan gaakan sama dengan kalian dan begitu juga sebaliknya. Jadi saling menghormati aja keputusan setiap jalan hidup yang dipilih. Soal mereka yang dengan bangga mengumbar aib mereka sendiri, biarin deh, terserah netijen. Ada hasrat sih ingin unfollow, apa gue jahat atau gue kurang bahagia atau gue iri dengan mereka itu urusan gue dengan Tuhan malah dengan diri gue sendiri, toh gue pun tidak mengganggu mereka, hanya resah aja. Tanpa mau mencampuri urusan mereka.
Udah ah segitu aja dulu, serem kalo dilanjutin lagi. Oke, aku sayang kalian. Muah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit