Rendezvous

Mungkin aku yang berlebihan, mengharap tanpa tahu akhirnya akan menjadi seperti apa
Mungkin aku pantas mendapatkan ini, karena dulu aku pernah melakukannya
Jadi aku tak heran jika sekarang aku tidak penting bagi siapa-siapa, bahkan bagimu.
Rasanya ingin tidur dan melupakan semuanya. Sakit.
Dada ini sakit saat mengingatmu. Mendoakanmu.
Kamu dulu memang memberiku segalanya, sampai aku lupa aku tersenyum untuk siapa.
Tertahan rasa benci ini, karena percuma bayang-bayang mu hampir punah
Rasa hangat ini pun menggantung, memeluk embun yang sudah membeku
Kenapa orang-orang bisa berubah, namun tidak dengan kenangannya?
Pertanyaan yang tak akan bisa terjawab oleh siapapun.
Aku buat puisi melantur ini agar aku ingat betapa aku tersiksa akan perasaan ini.
Tak berhenti jantungku berdetak kencang mengingat semua impianku yang telah kau kabulkan.
Bagai pahlawan, pahlawan kesiangan
Impianku yang ingin melihatmu setiap pagi dan malam sepanjang hari membicarakan hal yang gila denganmu sekalipun. Mungkin akan aku kubur perlahan-lahan. Selamat malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit