Tukar Jiwa

Kita tau, tak akan mungkin kita mengerti apa yang orang lain rasakan tanpa menjadi orang tersebut.
Cara pandangnya, cara merasakannya.
Sisi yang ada pada diri.
Maka tak usah heran, jika apa yang aku rasakan ini berbeda dengan punyamu. Jika kita tak bertukar jiwa.
Maka tak usah usik apa yang membuat aku bahagia walaupun hanya bisa mendoakanmu dari kejauhan.
Maka tak usah pikirkan jika kau tak pernah jadi diriku.
Maka tak usah risau aku masih bahagia dengan kesendirian.
Karena cuma aku dan Tuhan yang tau rasanya.
Aku masih merayu dan meminta di setiap sujud, sadar atau tidak, aku sedikit berharap dan sedikit tegar dengan doaku di setiap sepertiga malam. Di setiap ujung malam, dan di setiap mata ini ingin terpejam. Di setiap desahan nafasku, aku hanya pasrah dengan takdir-Nya, dengan terus berusaha memperbaiki diri walaupun sangat sedikit perubahannya.
Karena akan sangat berharga di setiap prosesnya.
Mari bersyukur atas jiwa yang telah diberikan, apapun rasa sakitnya, rasa bahagianya, terima dan tetap nikmati. Karena semua kembali ke kalimat pertama tulisan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit