Saddest thing

Aku menangis bukan karena aku lemah.
Aku menangis bukan karena aku tak kuat menahan beban sendirian.
Aku menangis, karena aku ingin menangis.
Karena rasa kebencian ini kalah telak, rasa emosi ini telah menguap.
Boleh aku bersandar sebentar saja? Pada kepasrahan dan tak ingin melarikan diri lagi.
Mungkin aku hanya lelah, lelah karena setiap hari berlari. Takut karena akan masa lalu yang seharusnya diikhlaskan.
Aku menangis, karena hati ini ingin didengar.
Bukan melulu soal egoisme. Bukan soal kebencian.
"Apa yang aku mau? Dan apa yang aku butuhkan?" Mungkin itu sedikit pertanyaan yang keluar saat hati ini ingin didengar.
Sampai kapan mau lari seperti ini? Kapan mau berdamai dengan diri sendiri? Dimana aku bisa mencari keheningan untuk diriku sendiri? Kapan bisa memaafkan diri sendiri?
Terimakasih air mata, kau sangat membantu disaat aku butuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit