Balada

Maaaaak! Aku tak tahan lagi dengan sikapnya dia itu. Sudah dingin, tak acuh lagi. Rasanya ingin ku hapus semua ingatan ku tentang dia. Rasanya ingin ku hajar dia sampai puas. Tapi apa daya mak, aku hanya seorang gadis lemah yang tak bisa apa-apa, bisanya hanya menangis saja. Pura-pura tegar didepan banyak orang, padahal rapuh di belakangnya. Sudah sakit-sakitan pulak. Apa cuma aku saja ya mak yang begini nasibnya? Entahlah itu mak. Aku hanya bisa mengingat semua kejadian pahit itu, memang dulu ada manis-manisnya, tapi bah, sekarang boro-boro mak. Banyak yang tertarik sama aku mak, tapi sepertinya cuma penasaran di awalnya saja, sisanya busuk semua. Akulah yang dapat getahnya, lengket mak, lengket. Duh apa semua lelaki macam itu ya mak? Tapi mamak bisa kok bisa ya sampai sekarang bertahan sama baba? Mungkin banyak hal yang aku gatau ya mak, kisah dan perjalanan kalian mengarungi rumah tangga lebih dari seperempat abad ini. Tapi aku bersyukur mak, aku masih kuat berdiri sampai sekarang walaupun sendiri, masih agak goyah. Karena doa kalian juga, mamak, baba, walaupun gak kelihatan tapi bisa aku rasakan. Aku doakan semoga kalian berumur panjang, sehat sehat, dan tetap bersama sampai ajal menjelang. Doakan aku juga, mak, ba. Semoga anakmu ini mendapatkan sosok lelaki yang bisa membimbing, menjadi imam yang bagus, menjadi ladang pahala buat dunia dan akhiratku nanti, Aamin!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit