Kekuatan Doa

Jatuh, dan bangkit lagi. Memang setiap alur hidup yang kita jalani ini tak ada yang semulus yang kita mau, kita harapkan dan kita bicarakan. Semuanya tentu butuh lebih banyak peluh yang belum semuanya kita keluarkan, bahkan air mata yang sempat kering dari sumbernya ini dapat keluar tanpa diperintah,  jatuh dengan sendirinya dan tanpa disadari mengalir seiring waktu terus berputar. Dan memang, sesuatu yang telah hilang permanen tak akan dapat kembali lagi, misal, seseorang yang dulunya masih berada disamping kita, kemudian pergi dari dunia ini sampai selamanya.

Jika semuanya telah sia-sia, berhenti mungkin bukan jawabannya. Bukan itu, hanya saja berjalanlah pelan-pelan, atau jika ingin berhenti, berhentilah sejenak. Usapkan kaki dan tangan yang telah menopang selama keluar dari rahim ibu. Usap dengan doa, doa yang terpanjat dari mulut yang sudah banyak mungkin berlumurkan dosa ini. Ah, betapa zinanya diri ini. Betapa banyak dosa dan zina yang telah aku perbuat selama ini, hanya penyesalan yang banyak aku ucap. Hanya tangisan sesal dan amarah yang aku keluarkan. Maafkan hamba-Mu yang baru menyadari segalanya dan kekhilafannya.

Bukan ingin takabbur, hanya saja mungkin seperti ini siklusnya. Ada saatnya kita lupa kepada-nya, dan saat kita ‘diingatkan’ oleh-Nya, mungkin ada yang mengganggap ‘Dia’ hanya memberi kesusahan pada hamba-Nya. Namun ada yang beranggapan,  semua yang telah diberikan tak ada yang sia-sia, bahkan hal se zarrah apapun pasti ‘Dia’ punya alasannya. Dan tak mungkin ‘Dia’ memberi ‘hadiah’ kepada hamba-Nya dalam bentuk kesusahan atau kesulitan, mungkin juga musibah. Itu semua hanya untuk kita ingat dan berlafadz kepada-Nya. Menakjubkan.


Dan disaat air mata jatuh juga, dan raga ini sulit menopang beban hidup dan segala macam yang telah ‘Dia’ berikan bahkan hanya untuk mengingat-Nya, berdoalah. Karena sekecil apapun doa yang terpanjatkan, dengan hati senyum ikhlas, akan menghasilkan sesuatu kekuatan yang besarnya melebihi bilangan avogadro atau apapun di jagad raya ini. Karena apapun itu keinginanmu, semua jagad raya akan dengan ringan membantu, semuanya mudah bukan? Bukan semudah lidah ini berkata, karena itu fakta. Bukan dari seberapa detik, tapi seberapa lama kita berharap doa yang kita panjatkan terus membuahkan hasil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit