Myself





Perjalanan tentang cinta bertahun-tahun lamanya, mengajarkan saya untuk tetap tidak berharap pada seseorang. Meskipun ia orang yang selalu ada, bahkan di mimpi sekalipun. Pada akhirnya saya akan sendiri. Termakan waktu. Penyesalan yang sudah kedaluwarsa, hingga semuanya tentang diri saya sendiri. Apa saya sudah tidak percaya dengan orang lain? Tentu tidak. Karena saya tahu dan saya merasa, sudah tidak ada gunanya lagi memberikan sepenuhnya kesetiaan ataupun cerita saya yang tidak penting ini. Rendah diri selalu menyerang batin saya. Apa yang sudah saya berikan selama ini dan doa yang sudah saya panjatkan untuknya juga berakhir menggantung karena saya sendiri pun setengah-setengah. Air mata yang bukan untuk siapa-siapa, hanya untuk diri saya sendiri karena saya ingin. Rasa memiliki, kehilangan, kecewa, bahagia, merana, semuanya bagaikan angin lalu. Sekarang saya sendiri. Belajar menyayangi diri sendiri. Belajar memeluk keadaan yang apa adanya ini. Belajar sadar penuh, meskipun masih ada sisi imajinasi tentang ketidakmungkinan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit