Tanda Tanya

Terkadang, sesuatu yang kita inginkan dan kita rencanakan tak selalu berjalan mulus. Bahkan tak sesuai apa yang kita mau? Apa maksud Tuhan? Apa yang Dia mau? Apa yang kita inginkan? Mengapa harus seperti ini seperti itu hasil akhirnya? Hal yang tidak sengaja bahkan kita tidak tahu awal dan akhir yang kita tidak pernah duga jadinya menghampiri. Padahal kita tidak mau akhir yang seperti ini? Yang awalnya saja kita tidak tahu, hanya datang begitu saja dan mengalir. Apa yang Tuhan mau? Rasa penyesalan? Rasa dengki? Rasa dendam? Atau apa?

Kalau saja aku tahu kapan rasa senang, rasa penyesalan,  rasa benci, rasa dengki dan lain-lain akan datang, pasti aku tak akan menderita dan siap untuk menghadapinya. Tapi yang belum aku tau, apa definisi dari ikhlas? Apa arti dari menerima? Apa arti dari bahagia itu sendiri?

Aku tau kekuranganku, aku orang yang bisa tiba-tiba membenci seseorang apabila aku sudah tidak dihargai lagi. Terlebih dengan alasan yang tidak masuk akal. Membenci dan dendam tentunya. Pernah rasa itu ada untuk seseorang yang telah membuangku, habis manis sepah dibuang, tapi sekarang aku kubur dalam-dalam dan aku tidak akan menggalinya lagi. Mungkin sudah hilang melayang di alam semesta. Tapi sekarang?

Ibarat aku terjun bebas tanpa parasut sekalipun, tapi badanku tidak hancur karenanya, hanya semua tulangku yang patah dan pembuluh darahku mati semua. Mengedipkan matapun sakit, apalagi bergerak.

Jika aku mengikuti keegoanku dan kelemahanku, mungkin sekarang aku bisa sedikit bahagia. Tapi apa cara itu benar? Aku tak mau menambah dosa. Tapi aku cuma menderita sendiri. Apalagi sampai menyakiti orang lain. Berkata kasar, berkata tak semestinya. Itulah kelemahanku​. Mungkin lebih baik aku diam, lebih baik aku menangis sekarang daripada nanti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit