Dia, dengan segala kekurangannya.

Dia manis, tinggi. Banyak kelebihan yang dia punya. Dia punya cara sendiri untuk buat hati ini kembang kempis. Dia bisa buat kejutan yang sederhana dan aku bisa ingat sampai saat ini. tapi bukan itu yang ingin aku banggakan darinya. Banyak kekurangan yang dia punya yang sampai sekarang, mungkin masih sama. Hmm apa ya? Aku dibuat bingung karena saking banyaknya kekurangan yang dia punya, hehe. Oh iya ada satu, dia suka ngiler. Apa itu bisa disebut kekurangan ya? I guess not sih. Kekurangan apapun yang dia punya, seperti anugerah buatku. Karena aku sadar, aku juga punya kekurangan, banyak malah. Tapi aku cuma bisa jalanin semua apa kekurangan yang aku punya, kalau memang ada yang salah sama diri ini, selalu ada keluarga, sahabat dan handai tolan (?) yang mengingatkan. I just want to be myself. Sudah terlalu banyak tekanan, cacian, hinaan, dan semua asem garem kehidupan selama menjalani sebagai seorang “Misbahul Hanifa” termasuk ditinggal pacar dengan alasan yang engga masuk akal, dan segudang alasan untuk itu.

Back to him, aku tidak mengaharapkan dia sempurna, kalau memang dia punya kekurangan? Fungsi aku disini hanya bisa menerima kekurangan yang dia punya. APALAGI selain itu? Solusinya leave him, dan cari yang lebih baik lagi. Lebih baik? I guess kita sebagai manusia ENGGAK AKAN PERNAH PUAS sama kehidupan yang terus berjalan. Aku juga tidak memaksa dia untuk menutup diri, aku suka dia apa adanya, bahkan segaris kecil senyum yang dia punya. Bahagia tidak harus serepot itu kan? Buat apa cari yang jauh, kalau ada yang lebih dekat? Kecuali kalau memang jodoh yang masih dipegang oleh Sang Pemilik Hati itu belum lahir atau sangat jauh di belahan dunia lain. Apalagi ya kekurangannya itu? Ah banyaklah, pusing aku juga mikirinnya. Sampai bingung mau ketik apa di sini. Tapi yang jelas, dia itu pemalu, malu untuk mengutarakan yang sebenarnya, mungkin sampai membohongi perasaannya? Nah itu yang sampai sekarang masih jadi misteri, karena cuma dia dan Tuhan yang tau.

Dia itu pekerja keras, mau berjuang dan berkorban demi orang yang dia sayang. Mungkin semua hal yang dia lakukan itu memang semata ingin membuat orang di sekelilingnya bahagia, termasuk diri ini. Hebat apalagi dia itu? Dan ia juga bahagia dengan caranya sendiri. Kekurangannya? Terlalu jahat memang kalau aku terus memberitau kekurangannya itu. Mungkin cukup sampai disini saja aku ‘membeberkan’ kekurangannya, karena dengan kekurangannya, dia bisa menutupi kelebihan yang dia punya. Yin dan yang.

Dia, dengan segala kekurangannya. Terimakasih telah mewarnai hidupku yang sangat biasa ini. Aku tunggu sampai kamu bisa menemukan jalan untuk pulang ke rumah. See you in another story, my Guardian Angel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit