Down

Percaya gak sih sama cinta sejati?

Itu pertanyaan yang paling mengganggu otak gue ketika film-film tentang itu bahkan temen gue sendiri yang udah bertahun-tahun pacaran. Sebenernya gue males membahas ini, tapi karena gak ada bahan lain untuk dibahas yah, so what?

Buat gue ada dua jawabannya, antara ada dan gak ada. It’s all your depend. Ketika gue merasa gak ada hal lain yang bikin gue bahagia selain sama pencipta gue sendiri, gue gak percaya. Dan ketika gue punya seseorang disamping gue, gue percaya, lalu gue lupa semua. Lupa disini bukan berarti lupa ingatan ya. Tapi gue lupa sama diri gue sendiri. Andyouknowwhatimean.Seharusnya bukan itu yang gue lakukan, dan semuanya udah terlambat. Gak akan kembali lagi menjadi happy ending like FTV. Cuma bisa sedikit senyum kalo flashback beberapa bulan yang lalu.


Kayaknya masalah diatas terlalu kecil dibanding sama masalah yang real dikehidupan kita. Yap, kehidupan. Kita bangun tidur, ngelakuin kegiatan yang sama setiap hari. Monoton. Sampai ketika kita merasa sampai diatas, lalu terjun payung ke tanah. Bahkan gak sempet membuka parasut yang kita bawa, terjun ke tanah. Sakit memang. Berurai air mata? Pasti. Terlalu naïf seseorang yang gak pernah menangis karena suatu masalah dengan hidupnya. Contohnya gue, sampai ketika gue jatuh ke tanah, gue gak bisa menahan air mata yang memang udah seharusnya keluar. Sebenarnya gue bukan menangisi keadaan, tapi gue percaya ketika gue menangisi sesuatu, gue percaya Tuhan selalu ada disamping gue dan mengulurkan tangan-Nya buat gue.

Dan saat gue bangun dari kasur, yang ada dipikiran gue adalah, “oh begini ya yang namanya hidup, selalu punya masalah.” Sambil tersenyum dan menahan air mata.  Tapi kalo kelamaan nangis juga gak bagus, buat gue waktu untuk mengeluarkan air mata itu sendiri ya minimal 2 jam atau paling lama 4 jam dan jangan lebih dari sehari, karena bikin mata lelah, jiwa juga. Keuntungan yang gue dapet dari menangis itu adalah, gue bisa mengeluarkan unek-unek yang gak bisa keluarin pake kata-kata, mood gue jadi lebih meningkat (buktinya tadi gue abis makan nasi setelah belum ketemu nasi dari kemaren siang), perasaan gue jadi lebih lega, dan pastinya stress gue jadi ilang.

Jadi, kalo udah waktunya nangis, ya nangis aja. Jangan ditahan-tahan, itu juga gak bagus buat kesehatan. Jangan berpikir kalo nangis itu cuma buat orang yang lemah, orang segagah atau sekuat apapun pasti pernah nangis. Trust me.


Maaf buat kalimat yang paling diatas, sampah sih tapi gue gak mau edit-edit lagi, biar natural.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit