Hujan, Kopi, Kamu.

Hello semuanya, kali ini gue mau posting di blog nih. Gue kali ini bikin postingan dalam keadaan sehat walafiat alhamdulillah masih waras (?) ya karena sempet 1 minggu lebih kena tipes, dan gue bisa mencurahkan semuanya disini, kalo di dunia maya yang lain kayaknya terlalu vulgar. Ah apasih bahasa lo.

Ini sabtu malam bro, bukan malam minggu. Besoknya baru minggu, kalo malem berarti malem minggu kan? Iya aja deh yang jomblo sama LDR-an :'). Dan sekarang hujan.

Hujan, kopi, kamu. Perpaduan yang pas disaat kita berdua merajut senyum, membuat suasana semakin hangat, di saat kita tertawa bersama, menjalin ikatan persahabatan, yang lama-lama menjadi sayang, lalu cinta.

Kamu, hujan, dan kopi. Masih ingatkah kamu, disaat kita terjebak hujan, di jalan itu, yang membuat kita terpaksa pulang kerumah lebih malam, agar kita bisa lebih dekat lagi, seperti hujan dan tanah.

Kopi, yang membawa kita semuanya menjadi lebih dekat, dan hangat seperti bayi yang dipeluk ibunya dengan tulus. Setulus senyumanmu yang membawa kita pada obrolan tentang pelajaran hidup, cinta, dan persahabatan.

Hujan, entah kekuatan apa yang ada didalamnya, sehingga semua orang mampu membalikkan waktu sejenak, tentang masa lalunya, maupun itu baik atau buruk, seakan itu gerakan refleks yang otak kita kirimkan kepada  tubuh kita.

Hujan, membuat setiap orang berdecak kagum padanya, entah itu senang ataupun sedih. Dan berakhir dengan senyuman maupun tangisan.

Kopi, membuat semua obrolan, candaan, dan semuanya menjadi satu, hangat, tanpa membeda-bedakan ruang dan waktu, semuanya hangat.

Dan kamu. Kamu, pelengkap bagi semuanya. Bagi hujan dan kopi. Ya, kamu. Kamu yang selalu berada disisiku saat aku membutuhkanmu, semuanya ada. Hangat dan nyaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit