Perspective

halo, aku adalah sisi kekanak-kanakanku.
dimana aku mau semua imajinasiku harus diubah menjadi nyata.
diubah siapa? aku sendiri pun tak tahu.
makanya seringkali aku menangisi hal yang tak mungkin terjadi.
sampai akhirnya sisi kekanak-kanakanku letih dan tidur untuk sementara.

halo, aku adalah sisi akalku.
aku hanya ingin diriku menjalani kehidupan sesuai dengan yang semestinya
tanpa drama, hanya logika dan rasional 
sampai akhirnya aku marah dengan ketidakjelasan hidup bahkan satu jam dari sekarang.
akhirnya aku menghempaskannya tanpa melihat alasannya.
karena alasan yang irasional itu.

halo, aku adalah sisi rasaku.
aku hanya ingin sisi kekanak-kanakan dan akal selalu bersamaan seiring berjalannya waktu.
tapi mengapa mereka selalu absen dan tidak menginginkan aku yang rapuh ini?
apalah aku ini, cuma titipan yang Tuhan titipkan dan hanya berharap yang terbaik.
aku memang sering terluka, bahkan kebal dengan segala macam trauma yang menggores di hati.
trauma ini membuat akal dan kekanak-kanakan membuat tameng dan palang yang sangat kuat sehingga siapapun di luar sana akan sangat sulit untuk masuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit