Fun

Sudah 6 tahun lebih gue menulis di tempat ini. hanya ini yang menemani perjalanan selama selepas gue SMA, menjalani kehidupan perkuliahan, proses pendewasaan, keputusan, segala drama percintaan dan bumbu-bumbunya. memang menjadi diri sendiri asik ya. tanpa penilaian orang lain, meskipun ada yah, i guess itu hanya ujian gue untuk lebih jujur dengan diri gue sendiri. apakah gue nyaman seperti ini? nyaman apa yang gue lakukan? nyaman dengan keadaan yang seperti roda yang berputar. kalau dilihat lagi, kehidupan gue ya biasa aja. mau digambarkan seperti novel roman murahan atau kisah yang sangat elegan apa pun itu, harus gue jalanin. karena dari awal dan mungkin sudah diketahui, gue orangnya yang suka kesendirian, nyaman tanpa orang-orang disekeliling, bukan berarti gue tidak butuh kasih sayang atau sekalipun bantuan orang lain. gue hanya belum menemukan sosok yang lebih membuat gue nyaman untuk menjadi diri gue sendiri, maklum dengan hobi yang aneh, mungkin gue terlihat seperti antisosial. yah, gue memang benci keramaian dalam arti jika topik pembicaraan sudah bukan ke arah yang gue mau, misalnya: mengeluh-eluhkan aib orang lain, masalah yang sangat intim dan memang bukan urusan gue, apalagi ya? pkoknya yang membuat gue risih ga gue balas alias ga gue tanggapi. atau bahkan di sosial media yang menurut gue orang yang sekiranya terlihat 'mengada-ada' atau 'berlebihan' oh I know, mereka memang tidak bermaksud seperti itu, hanya saja terlihat aneh di mata gue, dalam hati "cih apaan sih alay, lebay, geli, dan segala macam umpatan ketika gue sedang buka sosmed. ketika itu membuat mungkin otak gue jadi berpikir yang aneh-aneh, seketika gue uninstall (untuk sementara), memang sepertinya obat untuk gue adalah: membaca, menulis, meditasi dan..... tidur.

aih tadi mau bahas apalagi jadi lupa, gue hanya sedikit jenuh. manusiawi lah. pulang pergi kampus, dengerin kuliah, nugas dan lain-lain. ketika yang lain sudah berumah tangga, gue masih berjuang dengan pendidikan gue. ya itu konsekuensi gue sih, tapi gue benar-benar tidak mempermasalahkan itu (kok jadi formal, sudahlah). gue menjalani ini dengan senang hati, apapun rintangannya yang namanya kuliah itu ga gampang dan gue sudah terbiasa dengan itu (gini-gini udah semester 10 loh aiiiiiiiiiing, lol bangga amat) jadi keinget omongan kakak gue yang bilang begini "anak-anaknya mama emang suka pada belajar ya, si hani aja lanjut kuliah,.......tapi pernah pengen berhenti kuliah wkwkwk" (seinget gue gitu cuman udah lama banget bilangnya intinya begitulah) *itu pas lagi labil abis dicaci maki dosen karena suatu kesalahan dan mental gue belum terlalu kuat haha* akhirnya gue lulus walaupun engga cumlaude setidaknya gue berhasil mencapai sesuatu kan? 

ketika gue melihat kisah percintaan gue dulu, dibilang muluk juga engga, dibilang penuh kenangan..hmm. I can't say a word untuk itu. karena dengan sifat atau watak gue yang begini, diputusin pun gue terima-terima aja, dicuekin berminggu minggu pun diem aja, memang gue tidak menuntut banyak waktu masa jahiliyah (pacaran), memendam sakit batin sendiri, dan itu  kelemahan gue, menganggap semua baik-baik saja (anak yang polos kamu nak), ketika kesendirian itu datang lagi, welcome home darkness (halah) dan gue harus beradaptasi lagi, itu pun engga lama. hanya saja dari cara gue mengagumi seseorang, menyukai seseorang itu butuh waktu dan proses. gue melihat lagi dunia yang luas, masih banyak cinta coy (cih cih cih), ya tapi itu bener kan? *cintai saja dirimu, ta peduli orang mau kata apa, kamu baik sama orang saja sudah cukup, apalagi yang kurang? kamu dikasih napas sama Tuhan saja sudah syukur. kalau kisah cintamu buruk, ta pantas untuk dikenang atau diingat yasudah biarin, ketawain aja, atau memang kamu yang bego bisa jadian ama dia? engga sih, karna pada masa itu pemikiran dan mentalmu aja masih lembek. ah ya tapi masih nyimpen foto mantan ya di dompet? hadeh lemah! ya ga apa, nanti bakal disimpan di tempat yang aman kok, kali aja aku udah mati gatau kapan, kenangan berupa fisik itu buat cerita untuk anak dan cucuku nanti, hihi.* itusih pemikiran pendek gue. 

bersyukur dengan keadaan yang sekarang tanpa menuntut apa yang tidak bisa kita raih itu sama saja kamu mau pergi travelling tapi ga bawa duit (analogi macam apa ini), pokoknya ojo muluk-muluk lah karo kehidupanmu, sesederhana mungkin jalani, karna bahagia bisa kita ciptakan sendiri (yang bilang ini cuma kata-kata ga berguna atau semacamnya, coba ngaca depan cermin terus senyum, ganteng ga? cantik ga? terus deep inhale, exhale. apa yang bisa bikin kamu ga bahagia, depresi? yaela tu kuota hape masih ada kan?  masih pake baju? masih napas? "dih apaan sih lo ga ngerti apa yang gue rasain sih!", yup memang daku ta tau apa yang dirimu rasakan entah itu sakit, stress, depresi, mau mati. aku pernah juga kok begitu (bahkan kepikiran mau minum baygon atau racun malah xixixi) tapi di sisi lain kamu bisa memeluk dirimu sendiri, masih ada yang bisa kamu sayangi, mamamu, bapakmu, teman yang selalu ada kapan pun kamu butuh untuk bersandar, atau Al-Quran, sajadah, bisa juga komik, novel, makanan paporit, samsak dan sarung tinju boleh tuh (kalau gapunya pakai guling aja lalu digantung talinya di lemari jadi tuh samsak. atau olahraga.... teriakin dan gerakkin semua badanmu karena racun yang sudah menumpuk harus dikeluarin (ini ampuh syekali buat gue, tiap kali stress ato overthinking gue senam, lama lama hampir sixpack nih perut *percaya diri*) dan yang pasti hal ini ga berlaku bagi yang sudah memendam lama 'sakit' dan butuh penanganan lebih  lanjut dari ahlinya sebelum terlambat.

sebenarnya masih ada yang ingin gue tulis disini, tapi berhubung udah terlalu larut dan belum istirahat dari siang, jaga kesehatan karena itu bagian dari mencintai diri sendiri (geli sendiri...) aku sayang aku..... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit