Hoshizora

Aku pernah kehilangan, kehilangan semua apa yang aku genggam dengan erat.
Hingga aku tak sadar, bahwa itu semua bukan hak yang aku punya.
Sampai aku merasa rendah, tak ada yang bisa aku percaya lagi.
Terjatuh, tersungkur, tak seorangpun tahu, tak seorangpun peduli apa yang aku rasa.
Titik terendah yang ada, gelap dibuatnya.
Harapan apa lagi yang aku harus ciptakan?
Dimanakah aku bisa dapat berjalan dengan tersenyum seperti dulu? Apakah mungkin?
Ah ya, aku hanya makhluk biasa yang terlalu berharap dunia ini indah.
Sampai aku buta akan hal yang bukan menjadi milikku,
terlena dan akhirnya terjatuh dan tak ada yang bisa menolongku.
Menyerah? Tidak, karena aku masih hidup.
Hanya saja jiwa ini mungkin butuh istirahat,
butuh kehangatan yang akan membuatnya menjadi tegar kembali.
Melihat kenyataan yang tak akan bisa ditebak, dengan hanya keinginan nafsu semata.
Pahit lidah ini akan selalu terasa apabila melihat sesuatu dari satu sisi saja.
Waktu mengalun, tak peduli apa yang menghantamnya
itulah mengapa jangan pernah percaya pada takdir didepan mata,
karena belum tentu itu yang akan terjadi.
Dan aku sekarang, berdiri ditengah kenangan yang mulai pudar
Berdoa agar selalu diterangi cahaya
agar aku tetap berjalan kedepan, meskipun hanya bisa merangkak, tak apa.
Dan tetap kusimpan bintang ini, agar kubisa terlelap dan menjalani mimpi yang tak akan tergapai.

2/12/17

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit