Pulang

Pulang. Apa yang ada dipikiran kalian ketika mendengar kata ‘pulang’?

Satu kata ajaib. Pulang. Sejauh apapun kita pergi, selama apapun kita mengembara, pulang adalah jawabannya. Pulang membawa cerita, dimana suka ataupun duka. Jalan kembali ketika kita telah melewati segala macam ‘jalan’ yang diberikan oleh Sang Pemilik. Jalan dimana semua usaha yang telah kita raih, entah memperoleh keberhasilan ataupun menjadi pecundang. Ada kekuatan yang tersimpan dari kata ‘pulang’ yang gue sering gue rasakan selama ini.

Rumah. Tempat berpaling dari semua ancaman, baik ancaman fisik atau ancaman jiwa. Menurut gue rumah adalah tempat paling nyaman diseluruh dunia, gak ada tempat lagi yang nyaman selain rumah. Sejelek apapun rumah, sesempit apapun rumah itu pasti nyaman. Kenapa? Karena gak ada lagi tempat  untuk berlindung dari ancaman jiwa. Ancaman jiwa disini maksudnya seperti keadaan dimana jiwa lo merasa gak nyaman, dihina, difitnah, gak disukai, beradu ego, dan semacamnya. Rumah adalah solusinya.  

Keluarga. Satu lingkungan yang paling dekat dengan diri kita sendiri. Tempat kita berbagi satu dengan yang lain. Dimana kasih sayang mengalir tulus tanpa pamrih. Meskipun gak semuanya merasakan hal sama dengan yang lain, gue yakin seyakin-yakinnya, masih ada rasa kasih sayang tulus dari keluarga. Entah itu dari cara mengobrol, tegur sapa, bahkan makan bersama. Belum pernah merasakan yang gue sebut tadi? Gampang. Buang kesibukan di luar lo yang mungkin kurang berguna dibanding dengan lo berkumpul, sekedar melepas penat, tertawa bersama mereka. Belum berhasil juga? Curi-curi kesempatan di waktu mereka sibuk, sekedar bertanya apa yang dia lakukan dan mungkin lo bisa sedikit mengobrol. Karena komunikasi sangat penting buat keluarga, right?


Antara pulang, rumah, keluarga. Satu paket kebahagiaan yang gak akan pernah bisa terbeli maupun orang paling kaya didunia sekalipun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Loser

E-Day

Sempit