Selalu Ada
Memang, pengalaman yang selalu mengajarkan kita menjadi lebih baik. Rasa sakit yang bertubi-tubi datang mengajarkan kita lebih bersyukur menerima kenyataan. Lebih bahagia dengan keadaan yang sekarang. Karena bahagia hanya kita yang buat, diri sendiri. Sisa masa lalu hanya untuk menjadi bahan obrolan untuk di tertawakan, bukan untuk disesalkan. Hal itu gue yang rasa saat ini. Perjalanan gue sebagai murid kehidupan selalu berputar. Iman naik turun. Tapi satu yang gue sesalkan. Kenapa baru sekarang gue bisa menciptakan kebahagiaan gue sendiri? Apakah gue lupa hakikat gue sebagai manusia? Ah, mungkin gue hanya khilaf. Gue pernah dengar salah satu kalimat yang berkata “kita tidak pernah menilai orang yang kita cintai” , yap that’s true. Walaupun dia selalu menyakiti kita, atau membuat hidup kita lebih menderita atau apapun itu, tetap kita menilai dia selalu baik. Melepaskan sesuatu memang tidak mudah, tapi tidak salah kalau memilih bahagia menjadi diri sendiri. Mengikhlaskan apa y...