Peluh
Tuhan, maaf kalau tiba-tiba aku
ingin mengutarakan semua isi hatiku ini kepada-Mu. Karena aku tak tahu lagi
kepada siapa aku bercerita, berkeluh kesah, menangis. Iya aku menangis Tuhan,
karena air mata ini adalah salah satu anugerah dari-Mu. Hanya kepada-Mu aku
bisa menangis sebanyak atau selama yang kumau. Ketika semua orang-orang hanya
memikirkan dirinya sendiri, aku hanya bisa mengungkapkan semua perasaan ini
kepada-Mu, hanya Engkau yang mengerti perasaanku seperti apa, bagaimana
rasanya, meskipun aku tidak bisa mendengar balasan-Mu, cukup aku bersujud
kepada-Mu, semua beban yang ada dihatiku ini perlahan menjadi ringan, meskipun
batin ini berat, setidaknya aku bisa mengungkapkan semua yang aku rasa, tanpa
ada satu hal pun yang tertinggal. Aku tak tahu itu apa, setelah aku memenuhi
panggilan-Mu, aku mengingat semua hal, semua hal yang menyakitkan, membuat
bahagia, marah, mengingat dosa yang telah kulakukan. Tapi aku hanya bisa menangis,
apakah aku pantas menjadi Hamba-Mu? Apa aku berhak mendapatkan kehidupan yang
sangat indah ini? mengingat semua dosa yang telah kulakukan dulu? Apa aku bisa
menjadi lebih baik dengan keadaan yang sangat rapuh ini? Apakah Kau akan
menghapus dosa-dosa ku ini? Apakah aku pantas?
Oh Tuhan, seandainya aku dapat
berbincang langsung kepada-Mu, mengutarakan semua hal yang mengganjal dihatiku
ini, menenangkan batinku ini. Tapi apa mungkin bisa? Aku tidak meminta banyak
Tuhan, cukup hati kecil ini merasa senang, merasa terpenuhi akan cinta-Mu, akan
kehangatan-Mu, tak usah doa yang aku panjatkan, termisal apakah dia yang akan menjadi
jodohku nanti, pekerjaan apa yang akan aku terima, mendapat sahabat terbaik,
kapan aku akan mati, sepertinya hal itu adalah rahasia-Mu, kejutan yang Kau
punya, dan aku hanya bisa menjalani hari demi hari dengan kekuatan cinta
dari-Mu. Dan oh, ketika aku merasa lelah, merasa tertekan, merasa berasa
dititik roda yang paling bawah dalam kehidupan, aku mohon, jangan matikan hatiku.
Jangan kau buat hati kecil ini dingin, buatlah selalu ia yakin, bahwa ada
kehidupan yang lebih baik dari ini.
Apakah aku masih boleh menangis,
Tuhan? Aku ingin dipeluk alam semesta, oleh-Mu. Ketika semua orang yang aku
sayang memilih jalannya masing-masing, aku hanya ingin menangis dipelukan-Mu. Hanya
Engkau yang mengerti. Berharap ini hanya sementara, aku bisa meyakinkan diriku
ini dan menikmatinya.
Komentar
Posting Komentar