Tiba-Tiba Hujan
Padahal aku tidak mengharapkannya. Berharap hujan turun, tapi kenapa hujan selalu datang disaat yang bahkan aku tak tahu itu? Malah aku berharap kamu yang datang. Ah, aku hanya seorang pemabuk cinta yang selalu berharap kekasihnya itu mengucapkan 'selamat malam' maupun sekedar berkata 'aku cinta kamu'. Mungkin hujan kali ini pertanda air mataku yang masih sembunyi di sarangnya dan belum mau keluar, memang sudah kutahan sedemikian rupa agar tidak tumpah. Tapi tetap saja, Tuhan tidak setuju kalau air mataku ini jatuh, jadi diganti-Nya hujan yang tiba-tiba saja turun ini. Aku ingin sekali, terbesit di pikiranku, aku ingin mandi hujan, berdua saja. Tak peduli betapa bodohnya kita berdua tidak berteduh di pinggir jalan. Bermain genangan hujan sambil berlarian. Tak peduli malamnya masuk angin. Tak peduli orang lain melihat kita. Cuma kita berdua, bergandengan tangan. Mengulang kenangan yang hangat dulu. Memperlihatkan masing-masing senyum lebar kita berdua. Atau bila itu tak...