Absurd (lagi)
Disini aku, berhadapan dengan kekakuan yang tak kunjung
mencair. Hanya butuh sinar hangat yang dapat memecah dinginnya 2 kutub. Senyum yang
terjalin sekian lama namun tak kunjung berubah. Tak ada yang berubah. Sia-sia? Masih
menjadi pertanyaan yang meragukan dan hampir tak ada jawabannya.
Komentar
Posting Komentar