Untukmu
Gerhana dimalam itu
tampak terang sekali. Waktu menunjukkan pukul 2 pagi dan dengan
terkantuk-kantuk salma mengulat dikasurnya dan terbangun.
“hoamm, sekarang kan
gerhana bulan ya.”tanyanya pada diri sendiri.
Digelarnya sajadah dan
langsung melaksanakan tahajud seperti biasa. Selesai tahajud ia teringat
kembali bahwa ada gerhana bulan saat itu. Dengan cepat salma berjalan menuju ke
atap tempat ia biasa melihat pemandangan.
“cantik banget ya
bulannya. Coba ada wahyu disini” celetuk salma dalam hati. Wahyu adalah teman
sekelasnya yang ia sukai, bisa dikatakan
gebetan. Ia sudah lama menyukai semenjak putus dengan sigit. Mulai ada
benih-benih cinta salma ke wahyu. Satu hal yang membuat salma kecewa kepada
wahyu. Mereka berdua berbeda keyakinan. Yap, salma beragama islam sedangkan
wahyu beragama kristen, kristen protestan.
“ah, kebanyakan melamun
jadi begini, tidur lagi aja deh.”gerutunya sendiri dan bergegas menuju
kamarnya.
“hei, wahyu! Sombong
banget sih dipanggil ga nyaut.”katanya cemberut.
“eh yayaya, sorry sal
aku ga denger”
“never mind. Biasa aja
kali itu matanya gapake di sipit-sipitin, haha...”ini dia bagian yang paling
salma sukai.
“ahh, emang dari
sananya salma..”
“iya tau, gitu aja kok
marah.”
“oh iya, dikit lagi
valentine kan?”wahyu mengalihkan pembicaraan.
“eh. Iya kenapa
emangnya?”tanya cewek itu lemas.
“loh kok kamu sedih
begitu sih? Teringat dengan sigit ya?”
“ah engga, siapa yang
mikirin dia”dengan senyum kecut salma mencoba tegar didepan gebetannya itu.
“yah gausah dipikirin
gitu lagi, masih banyak yang lain.”hibur wahyu.
“pastilah.. eh itu bu
dwi udah dateng”
“oh yaudah, aku balik
ke tempatku dulu ya.”senyum wahyu membuat salma geregetan.
Kata-kata dari wahyu
membuat salma tidak bisa konsentrasi belajar. Seminggu lagi hari valentine, dan
semua orang akan berbagi kasih kepada orang yang mereka cintai. Tapi salma?
Baru 3 minggu jomblo, dan tidak tau berbuat apa. Dan tiba-tiba terbesit ide di
pikirannya. Dia ingin memberikan sesuatu untuk wahyu, yang spesial pastinya.
Tapi apa? Salma bingung. Apa yang wahyu sukai pun salma tidak tau. Dan dia
berusaha membujuk satria, teman sebangku wahyu.
“ayolah ri, bantuin
aku”salma memohon dengan iba.
“sorry banget sal, gue
ga bisa bantu banyak. Gue ga tau apa yang dia suka, soalnya gue juga gak begitu
deket dengan dia.”kata satria
“tapi please bantuin
aku cari informasi tentang apa yang dia suka ya?”salma tidak mau menyerah.
“ehm boleh deh, emang
kenapa sih? Lo suka ya sama dia?”teriak satria sampai-sampai terdengar oleh
seisi kelas, beruntung saja wahyu sedang pergi ke toilet.
“syuuuut!! Jangan
keras-keras dong!”
“iya maaf deh,
hehe”cengir satria
“tolongin aku cari tau
apa yang dia suka ya ri, please..”mohon salma dengan lembut.
“hm oke, tapi ga bisa
cepet ya?”
“loh kenapa emangnya?”
“ya lo tau kan, gue gak
deket sama dia, nanti gue tanya pelan-pelan deh.”
“oke deh kalo gitu,
makasih ya ri.”
“yap, sama-sama”
Seusai pelajaran
selesai dan bel tanda pulang sekolah berbunyi, anak-anak dengan cepat meluncur
keuar kelas karena sudah ‘muak’ dengan sekolah yang mereka anggap penjara.
Tak terkecuali salma,
dengan tidak sabar menunggu satria. Apalagi kalu bukan soal wahyu.
“aduh sorry banget nih
sal, gue bingung deh sama dia.”
“bingung kenaoa ri?”ada
nada sedikit kecewa dari bibir salma.
“begini lho, tadi gue
tanya tentang apa yang dia suka, eh malah dia bilang semuanya. Terus gue tanya
lagi slah satunya apa eh malah dia jawab apa aja, bingung kan?”
Selama satria
berbicara, salma tak sedikitpun bereaksi, entah karena dia hopeless atau apa.
“hey sal, jangan
hopeless gitu dong, lo emang bener-bener suka ya sama dia? Apa sih yang bikin
lo suka orang itu? Heran gue.”
“ah, kamu ini ri, aku
kasih tau ya. Dia tuh beda banget sama sigit. Wahyu itu orangnya baik banget,
dan yang bikin aku suka sama dia, matanya itu sipit kalo lagi cemberut atau
lagi ketawa, lucu kan?
“Hah? Ga nyangka guelo
bisa bilang begitu.” Kata satria sambil menganga setengah percaya.
“ssst, jangan kasih tau
tentang ini ya sekelas, awas kamu”
“tenang aja sal, gue
bisa jaga rahasia.”
Deretan toko yang
berjejer di mall terkenal itu sudah didatang salma berulang kali, bingung apa
yang harus dia beri untuk wahyu di hari valentina itu. Sudah 1 jam lebih ia
mengitari mall dan belum ada yang ia beli. Karena lelah dia terpaksa pulang
kerumah dengan kecewa.
Paginya disekolah, 3
hari sebelum valentine tiba salma mencoba mendekati wahyu. Rencana salma yang
ingin mengatakan rasa sukanya kepada wahyu semakin dekat.
“hey, yu.”sapa salma
lembut.
“hey juga sal, ada
apa?”
“eh..ada apa apanya?”tanya
salma gugup.
“maksudnya ada apa kamu
manggil aku gitu lho.”jawab wahyu datar.
“eh gajadi deh.”lalu
pergi meninggalkan wahyu dikelas.
“duh susah banget sih
bilang suka sama dia”gerutunya pada diri sendiri.
2 hari berlalu dan
valentine pun tiba. Salma sudah memutuskan memberi wahyu cup cake buatannya
sendiri.
Kelas pun ramai,
padahal masih sangat pagi. Dengan terburu-buru salma ke kelas dan memperhatikan
siapa yang datang.
“ah itu dia!”senyumnya
merekah dan tiba-tiba jantungnya nak turun tak karuan.
Satria yang tau apa
yang akan terjadi dengan sigap memberi kode kepada salma.
“sssst sal, sini
cepetan!”
“iya iya.”dengan
hati-hati salma mengeluarkan cup cake buatannya yang akan diberika untuk wahyu.
Semoga sukses, katanya dalam hati.
“hai wahyu, happy
valentine ya!”
Eh iya happy valentine
juga sal.”tak lupa wahyu memberikan senyum yang terindah untuk salma.
“ini buat kamu
yu.”sambil menyodorkan cup cake buatannya.
“wah makasih banyak ya,
psti enak deh.”ujar wahyu kegirangan.
“eh ada yang pengen aku
kasih tau ke kamu.”
“oh apa itu?”tanya
wahyu penasaran.
“nanti deh pulang
sekolah aja ya di depan gerbang nanti.”
“oke deh, sekali lagi
makasih ya cupcakenya”
“iya sama sama..”
Bel tanda usai sekolah
berbunyi, dengan langkah gontai salma juga menyiapkan kata-kata yang pas.saat
sampai didepan gerbang, dan tidak melihat tanda-tanda wahyu, dia terkejut
dengan suara motor yang menuju salma, berhenti dan membuka kaca helmnya.
Ternyata itu wahyu.
“sal, ikut aku
sekarang.”pinta wahyu cepat
“mau kemana emang?”
“nanti juga kamu bakal
tau, sekarang juga ikut aku.”
Selama dimotor mereka
berdua hanya diam. Sampailah mereka di tempat yang sama sekali salma tidak tau.
Setelah membuka helm, wahyu angkat bicara.
“ini dia taman yang
sering aku kunjungin kalo lagi suntuk dirumah.”sambil mengajak cewek itu duduk
di bangku taman.
“ooh iya? Bagus banget
aku suka.”asli salma gugup sampai kakinya lemas.
“iya. Oh ya tadi kamu
mau ngomong apa?”wahyu to the point.
“yaya...yang mana
ya?”dia pura-pura tidak tau.
“yang tadi dikelas itu
loh, ga lupa kan?”
Salma ber-o ria.
Jantungnya hampir berhenti.
“hayo mau ngomong
apa?penasaran nih.”tubuhnya mendekat ke salma, semakin deg-degan.
“aaa... aaaku su...suka
sama kamu yu, sayang malah.” Huh, perasaan salma lega akhirnya. Tapi satu
masalahnya, gimana reaksinya?
“sal, liat mata aku.”
“apa? Kamu kan sipit
jadi susah liatnya, hehe.”salma berusaha tidak nervous.
“serius, sebenernya aku
juga suka sama kamu, sebelum kamu jadian sama sigit lagi.”wahyu
melanjutkan”tapi aku tahu kita beda iman, makanya aku simpen perasaan ini.”
Salma tidak bisa
berkata apa-apa. “belum beberapa minggu kamu putus dengan sigit, hati aku udah
kebuka lagi, aku pengen banget jadi pacar kamu sal, mau kan?”salma ingin
berbicara tapi wahyu memotong.”ah pasti kamu mau bilang ga bisa, gara2 kita
beda iman kan?” salma menunduk malu sekaligus bersalah.
“kalo kamu gamau
gapapa, kita bisa sahabatan kan?”
“tapi aku mau kok jadi
pacar kamu!”teriak salma kegirangan.
“kamu yakin?tapi hati
aku gak yakin kalo kamu siap.”
”aku juga sebenernya ga
yakin kalo kita pacaran, bukan Cuma beda iman, pasti batin juga, tapi aku
seneng kok kamu udah tau isi hati aku.”
“oiya sal, kalo kita
sahabatan aja gapapa kan?aku Cuma mau kasih yang terbaik buat kamu aja.”
“hmm gapapa sih, oke
kita sahabatan ya!”
Komentar
Posting Komentar